Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Random Swab PCR 29 Sekolah di Solo Kelar, Surveilans Tetap Lanjut - radarsolo

 

Random Swab PCR 29 Sekolah di Solo Kelar, Surveilans Tetap Lanjut

AKAN TERUS DILAKUKAN: Seorang siswa SD tengah menjalani swab PCR. Melihat adanya siswa dan guru yang terpapar Covid-19 di sejumlah sekolah, Pemkot akan terus melakukan tracing. (M. IHSAN/RADAR SOLO)

SOLO – Tes swab acak dengan metode PCR yang dilakukan di 29 sekolah setingkat SD, SMP, SMA/SMK sejak 13 Oktober telah selesai. Total 68 siswa dan enam guru positif Covid-19. Pemkot bakal memperluas kegiatan ini di sekolah lain sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Pelaksanaan surveilans pertama 13-21 Oktober. Ada 29 sekolah yang ditunjuk swab acak ini. Dan sudah selesai seluruhnya, tinggal menunggu hasil dari dua SMA/SMK yang belum keluar hasilnya,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih, Jumat kemarin (22/10).

Sekolah yang ditunjuk ini terdiri dari 17 SD, delapan SMP dan empat SMA/SMK. Hasilnya, ada delapan sekolah dengan temuan kasus positif Covid-19. Rinciannya 55 siswa dan enam guru SD dan 13 siswa dari SMP. Mereka menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala. Setelah surveilans ini, pemkot bakal menyiapkan untuk giat surveilans lanjutan.

“Setiap giat surveilans diambil 33 sampel, terdiri dari 30 siswa dan tiga guru dari masing-masing sekolah. Kami siapkan giat selanjutnya, mulai bulan depan,” ujarnya.

Aturan dari Kemenkes, tes swab PCR diambil 10 persen dari sekolah yang melakukan PTM. Akhirnya pada surveilans pertama lalu diputuskan 29 sekolah. Sedangkan penunjukan sekolah yang dites merupakan hasil keputusan bersama disdik, cabang dinas dan kantor Kemenag.

Disinggung soal potensi makin banyak siswa terdeteksi dari paparan Covid-19 bila survailans diperluas, dinkes mengaku tak khawatir dengan hal itu. Sebab, apapun hasil yang didapat dari giat surveilans itu dipandang sebagai upaya antisipasi dan pencegahan dari paparan Covid-19 saat pelaksanaan PTM terbatas di Kota Solo.

“Uji coba dari Kemenkes ada 29 lokus. Semuanya berjalan lancar. Saya kira ini sebagai evaluasi. Kalau nanti anak-anak terdeteksi maka lebih dini bisa antisipasi lebih cepat. Yang terpenting setiap ada temuan kasus baru kami tes tracing dan treatment,” terang dia.

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani membenarkan, siswa terpapar virus korona dalam beberapa hari terakhir ini menyumbang penambahan di angka kasus harian dan kasus aktif di Kota Solo. Di luar itu, penambahan kasus aktif secara umum terbilang rendah.

“Di luar kasus PTM terbatas kenaikannya tipis. Siswa dan guru yang kemarin dinyatakan positif statusnya isoman karena tanpa gejala. Khusus untuk SMP tes tracing masih dilakukan,” tutup Ahyani. (ves/bun/dam)

Editor:

Posting Komentar

0 Komentar