Segera Turun Tahta, Putri Mako Siap Relakan Status Bangsawan dan Hak Dana Rp19 Miliar Demi Nikahi Pujaan Hati
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.pikiran-rakyat.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2021%2F09%2F28%2F1005437600.jpg)
ZONABANTEN.com - Putri Mako yang merupakan bagian dari keluarga Kekaisaran Jepang siap menyerahkan gelar kebangsawanan demi menikahi pujaan hatinya yang merupakan orang biasa.
Melansir dari NHK, pengadilan setempat telah menyetujui pelepasan hak atas dana ¥150 juta ( sekitar Rp19,25 miliar) setelah Putri Mako menyerahkan status kebangsawanannya dan turun kasta menjadi orang biasa.
Kabar tersebut bisa menjadi pertanda terbukanya jalan pernikahan kontroversial Putri Mako dan sang tunangan yang telah tertunda setelah bertahun-tahun lamanya.
Adalah Kei Komuro, pria non-bangsawan yang akan dinikahi oleh Putri Mako. Komuro merupakan kekasih sekaligus teman sekelas dari sang putri saat keduanya masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi International Christian University (ICU) pada tahun 2012 lalu.
Putri Mako dan Kei Komuro sebenarnya telah mengumumkan pertunangan mereka sejak tahun 2017 lalu, bertepatan dengan naiknya kakek sang putri, Akihito, menjadi kaisar Jepang.
Akan tetapi, rencana pernikahan mereka berdua terpaksa ditunda usai tersiar kabar soal perselisihan antara ibu Komuro dan mantan tunangannya perihal masalah keuangan.
Menurut informasi yang beredar, pasangan tersebut memiliki rencana untuk tinggal di Amerika Serikat (AS). Mengingat Komuro sendiri memang tinggal di sana dan bekerja di firma hukum setempat.
Pada hari Senin, 27 September 2021 kemarin, Komuro dikabarkan telah kembali ke Jepang untuk pertama kalinya setelah tiga tahun ia tinggal di AS.
Kemungkinan besar kembalinya Komuro bertujuan untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Putri Mako, yang kabarnya akan dilangsungkan bulan Oktober 2021 mendatang.
Pria berusia 29 tahun tersebut juga diperkirakan akan mengadakan konferensi pers bersama calon istrinya setelah melakukan karantina selama dua minggu, mengikuti protokol COVID-19 di Jepang.
Sedikit informasi, Putri Mako bukanlah putri kekaisaran Jepang yang pertama kali merelakan status kebangsawanannya demi menikahi pujaan hati.
Sebelumnya di tahun 2005 lalu, Putri Sayako yang merupakan bibinya juga memutuskan turun tahta usai menjadi bangsawan Jepang pertama yang menikahi orang biasa.***
0 Komentar