Alih Fungsi Hutan Jadi Pertanian Sebabkan Banjir Bandang di Kota Batu
BATU, iNews.id - Alif fungsi lahan diduga menjadi penyebab utama banjir bandang di Kota Batu. Berdasarkan temuan Profauna Indonesia, banyak area hutan di lereng Gunung Arjuno yang beralih fungsi menjadi pertanian sayur.
"Hutan lindung yang semestinya berfungsi untuk mencegah tanah longsor, dan menjaga ketersediaan air telah banyak beralih fungsi," kata Pendiri Profauna Indonesia Rosek Nursahid, Sabtu (6/11/2021).
Rosek mengatakan, hampir sebagian besar hutan lindung di lereng Gunung Arjuno telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Hal ini menyebabkan adanya pembukaan hutan, yang berimbas pada tidak adanya serapan air.
"Ada sekitar 90 persen hutan lindung di lereng Gunung Arjuna telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Kebakaran yang melanda tahun 2019 juga memperparah kondisi hutan yang rusak," tuturnya.
Dengan temuan ini kian memperparah kondisi hutan lindung di Malang raya yang ditanami tanaman yang bukan sebagai penahan air. "Hutan Lindung di Malang raya sudah pada tahap kritis, harus ada rehabilitasi atau pemulihan dengan menanam pohon, bukan sayur atau malah tanaman porang," tuturnya.
Saat ini Profauna dan Perhutani juga sedang mengandeng petani, untuk memulihkan hutan lindung tersebut dengan alih komoditi dari tanaman sayur menjadi pohon buah. "Tanaman sayur kedepannya tidak boleh ditanam di hutan lindung, harus berupa pohon keras," kata Rosek.
Pihaknya mendesak agar semua hutan lindung di wilayah Batu dan Malang, untuk dipulihkan fungsinya. "Jangan ada lagi pembukaan hutan lindung dan hutan lindung yang tersisa yang kondisinya masih baik itu hukumnya wajib untuk dijaga," tuturnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Komentar
Posting Komentar