Reaksi Densus 88 'Disentil' MUI Hanya Sibuk Ambil Kotak Amal - idntimes

 

Reaksi Densus 88 'Disentil' MUI Hanya Sibuk Ambil Kotak Amal

Densus 88 Angkat Bicara Usai 'Disentil' MUI Sibuk Ambil Kotak Amal

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror angkat bicara soal pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyebut datasemen antiterorisme ini lebih banyak bekerja untuk menyita kotak amal. Densus 88 menegaskan satuannya bekerja sesuai undang-undang (UU).

"Peran dan tanggung jawab Polri cq Densus 88 AT dalam penanggulangan terorisme adalah amanat UU Nomor 5 Tahun 2018, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar, saat dihubungi, Sabtu (6/11/2021).

1. Aswin sebut pemberantasan KKB Papua oleh Densus 88 Antiteror mengikuti arahan pimpinan Polri

Tim gabungan TNI-Polri berhasil menemukan dua senjata api di tempat persinggahan KKB di Oksamol, Papua. (dok. Satgas Nemangkawi)
Tim gabungan TNI-Polri berhasil menemukan dua senjata api di tempat persinggahan KKB di Oksamol, Papua. (dok. Satgas Nemangkawi)

Diketahui, ada teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Mengenai penyematan 'teroris' KKB Papua ini, Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror masih perlu melakukan pendalaman. Sebab, definisi 'teroris' KKB ini awalnya dari separatis.

Meski demikian, dia menegaskan, Densus 88 Antiteror dalam pemberantasan KKB Papua mengikuti arahan pimpinan Polri.

"Definisi teroris untuk KKB yang berawal dari separatis masih perlu didalami, apakah sesuai amanat UU Nomor 5 tersebut (atau tidak). Oleh karena itu pelibatan Densus di Papua untuk memberantas KKB akan mengikuti kebijakan pemerintah dalam hal ini pimpinan Polri," ucap Aswin.

2. Densus 88 tegaskan penyitaan kotak amal penting dilakukan

Ilustrasi. Tim Densus 88 Polri menggerebek rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Delima, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu, 16 Mei 2018. Foto oleh Christian Simbolon.
Ilustrasi. Tim Densus 88 Polri menggerebek rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Delima, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu, 16 Mei 2018. Foto oleh Christian Simbolon.
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Terkait penyitaan kotak amal di sejumlah tempat yang dilakukan Densus 88 Antiteror baru-baru ini, Aswin mengatakan, hal itu perlu dilakukan. Sebab, penyitaan kotak amal itu diduga bagian pendanaan aktivitas terorisme.

"Sedangkan untuk yang penyitaan kotak amal, hal tersebut diperlukan karena pengumpulan dana tersebut memang sebagai sarana pendanaan aktivitas terorisme. Meskipun sebagiannya tetap disalurkan sebagaimana bunyi propagandanya, misalnya untuk 'human relief' di wilayah-wilayah konflik (seperti Afghanistan, Suriah, dan lain-lain), tetapi sebagian dana digunakan pula untuk membiayai para pelaku teror yang bersembunyi, biaya pelatihan, dan lain-lain," kata Aswin.

3. MUI ingin Densus 88 Antiteror jangan terlalu sibuk ambil kotak amal

Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah
Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyentil agar Densus 88 Antiteror bekerja lebih maksimal untuk memberantas radikalisme dan terorisme di Indonesia. Anwar tak ingin Densus 88 hanya bekerja untuk menyita kotak amal.

"Untuk itu kita sangat mengharapkan agar Densus 88 lebih fokus ke masalah Papua dan jangan terlalu sibuk mengambil kotak-kotak amal yang ada," kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu (6/11/2021).

Anwar mempertanyakan kinerja Densus 88 yang dianggapnya tidak pernah turun ke Papua untuk memberantas teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Dia memperkirakan Papua akan lepas dari Indonesia bila teroris KKB ini tidak diberantas.

"Padahal kita semua tahu kalau masalah ini tidak diseriusi dan tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah pusat maka tidak mustahil Papua bisa lepas dari NKRI yang sama-sama kita cintai ini," ucapnya.

Anwar pun berharap Densus 88 Antiteror ke depannya sibuk mengambil senjata teroris KKB Papua ketimbang kotak amal. Dengan demikian, kata dia, masyarakat Papua bisa hidup dengan aman dan tenteram.

"Jadi ke depan kita harapkan agar Densus 88 harus lebih sibuk mengambil senjata dan menangkap anggota dari kelompok teroris dan separatis yang ada di sana," kata Anwar.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya