Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

3.500 WNI Kena Dampak Banjir Malaysia, Tak Ada Korban Jiwa By CNN Indonesia

 

3.500 WNI Kena Dampak Banjir Malaysia, Tak Ada Korban Jiwa

By
CNN Indonesia
cnnindonesia.com
2 min
KBRI di Malaysia menyatakan bahwa hingga saat ini total 3.500 warga negara Indonesia
KBRI di Malaysia menyatakan bahwa hingga saat ini total 3.500 warga negara Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia menyatakan bahwa hingga saat ini total 3.500 warga negara Indonesia (WNI) terkena dampak banjir yang melanda Negeri Jiran. Namun, KBRI menyatakan tak ada WNI yang meninggal akibat banjir ini.

"Kemarin kan 1.600. Sekarang jumlahnya jadi sekitar 3.500 (WNI)," ujar Koordinator Pendidikan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/12).

Yoshi kemudian mengatakan sejauh ini belum ada korban WNI yang meninggal akibat banjir bandang di Malaysia itu. Pihak KBRI, lanjutnya, terus mendata dan merekap korban WNI yang terdampak. Total WNI di Malaysia saat ini sekitar 2,5 juta jiwa.

Saat ini, Yoshi dan timnya juga terus mendistribusikan bantuan makanan dan kebutuhan lain kepada WNI yang terkena dampak banjir.

Banjir di Malaysia sudah berlangsung selama lima hari sejak Jumat pekan lalu. Wilayah yang sampai saat ini masih digenangi banjir di antaranya Selangor, Kuala Lumpur, Pohang, dan Kelantan.

Namun, kata Yoshi, wilayah Pahang dan Kelantan memang 'langganan' banjir sehingga mereka lebih siap menghadapi situasi semacam ini.

"Kalau daerah di Pahang, Kelantan memang sering banjir ya kalau musim monsun seperti ini. Jadi mereka lebih siap mengalami (banjir) ini untuk dalam tahun-tahun di musim hujan," ucapnya.

Sementara itu, air di sejumlah wilayah Malaysia, kata Yoshi, sudah mulai surut.

Malaysia diguyur hujan deras sejak Jumat hingga akhir pekan lalu. Curah hujan yang tinggi memicu banjir di Negeri Jiran.

Pemerintah mengklaim hujan itu terjadi sekali dalam seratus tahun. Di Kuala Lumpur saja, curah hujan mencapai 2.400 mm.

Beberapa pihak mengatakan, banjir dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya pergerakan angin monsun, topan Rai, dan tekanan rendah cuaca. Perubahan iklim juga menjadi faktor utama bencana itu.

Sejauh ini, ada 14 orang yang meninggal imbas banjir, dan 70 ribu warga mengungsi. Situasi semakin sulit lantaran ditemukan 181 kasus Covid-19 di tempat evakuasi.

(isa/has)

Posting Komentar

0 Komentar