Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya Halaman all - Kompas

 

Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya Halaman all - Kompas.com

Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya

Kompas.com, 20 Juli 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi salah satu jenis kista, yaitu kista ganglion
Lihat Foto
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kista merupakan salah satu penyakit yang sering diderita. Namun, banyak yang belum mengetahui tentang gejala dan jenis kista, serta pencegahan yang harus dilakukan.

Melansir Healthline, kista merupakan benjolan atau kantung di bawah kulit yang berisi cairan, udara, ataupun zat lain.

4+

Dapatkan Aplikasi

Kista dapat tumbuh hampir di mana saja di bagian tubuh Anda.

Perlu tidaknya perawatan khusus pada kista bergantung pada sejumlah faktor, di antaranya adalah:

  • Jenis kista
  • Lokasi kista
  • Rasa sakit atau tidak nyaman yang ditimbulkan
  • Ada tidaknya infeksi

Adapun penyebab kista dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Misalnya karena infeksi, penyakit keturunan, peradangan atau inflamasi kronis, hingga penyumbatan di saluran tertentu.

Penyebab pasti dari kista ini bergantung pada jenis yang diderita.

Gejala kista

Gejala utama kista adalah benjolan yang muncul pada bagian tubuh tertentu. Mungkin terasa seperti benjolan kecil jika kista tumbuh tepat di bawah kulit.

Namun, beberapa kista juga dapat tumbuh di dalam tubuh sehingga Anda tidak dapat merasakannya.

Kondisi ini dapat menyebabkan atau berkaitan dengan gejala lain yang ditimbulkan.

Misalnya, pada kista ovarium yang disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat menyebabkan masalah pada fungsi ovarium dan reproduksi.

Kemudian, penyakit ginjal polikistik (PKD) yang menyebabkan kista terbentuk pada ginjal, dapat mempengaruhi fungsi gijal.

Secara umum, gejala kista adalah sebagai berikut:

  • Kemerahan di kulit sekitar area kista
  • Infeksi yang memicu munculnya rasa nyeri pada kista
  • Keluar darah atau nanah yang berbau tidak sedap dari benjolan
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada tempat kista tumbuh
  • Mual dan muntah
  • Pusing
  • Demam

Kista biasanya tumbuh dengan lambat dan memiliki permukaan yang halus. Benjolannya dapat berukuran kecil hingga sangat besar.

Kebanyakan kista tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali jika memiliki kondisi berikut:

  • Terinfeksi
  • Berukuran sangat besar
  • Menimpa saraf atau pembuluh darah
  • Tumbuh di daerah sensitif
  • Memengaruhi fungsi organ.
Hingga kini, diketahui ada ratusan jenis kista. Berikut adalah beberapa jenis di antaranya:

Kista epidermoid

Kista jenis ini ditandai dengan benjolan kecil jinak yang berisi protein keratin. Benjolan ini dapat tumbuh di kepala, leher, wajah, punggung, dan area kelamin.

Kista sebasea

Kista sebasea sering terbentuk di dalam kelenjar sebasea. Kelenjar ini adalah bagian dari kulit dan folikel rambut.

Kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk kulit dan rambut. Oleh karena itu, kista sebasea berisi sebum dan lebih jarang terjadi dibandingkan kista epidermoid.

Kista ganglion

Kista jinak ini biasanya tumbuh di dekat area sendi pergelangan tangan atau tangan. Namun, dapat juga berkembang di daerah kaki atau pergelangan kaki. 

Adapun alasan terbentuknya kista ini adalah penumpukan cairan, akibat osteoartritis serta cedera pada tendon maupun persendian. Namun, pada banyak kasus, belum diketahui apalasan pasti penyebab terjadinya penumpukan cairan ini.

Kista ganglion sendiri lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Kalazion

Kista ini berbentuk benjolan atau pembengkakan di kelopak mata dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Kalazion disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar meibom atau kelenjar minyak yang terdapat di kelopak mata.

Apabila terjadi infeksi, kalazion dapat membengkak dan menimbulkan rasa nyeri. Pada beberapa kasus, kista jenis ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Kista ovarium

Kista ovarium sering terbentuk ketika folikel yang biasanya melepaskan sel telur tidak terbuka. Kondisi ini menyebabkan cairan menumpuk dan membentuk kista.

Kista ini berbentuk benjolan beiris cairan yang terbentuk di dalam atau di permukaan ovarium.

Pada umumnya, tidak ditimbulkan gejala apapun, bahkan dapat hilang tanpa diobati.

Akan tetapi, jika bertambah besar, dapat menyebabkan rasa nyeri pada panggul, punggung bagian bawah, dan paha.

Kista ini juga biasanya dikaitkan dengan siklus menstruasi dan peningkatan risiko kanker setelah menopause.

Ilustrasi kista, kista ovarium
Lihat Foto

Kista pilonidal

Kista pilonidal merupakan benjolan di bagian atas belahan pantat. Umumnya, benjolan ini berisi rambut dan kotoran dan menyebabkan rasa nyeri.

Apabila terinfeksi, kista ini dapat mengeluarkan nanah dan darah yang disertai bau tidak sedap.

Kista payudara

Kista jinak juga dapat berkembang di payudara kecika cairan menumpuk di dekat kelenjar payudara. Kista tersebut dapat berbentuk bulat atau lonjok.

Wanita dapat memiliki satu kista atau lebih, pada satu ataupun kedua payudara. Benjolan ini biasanya lunak, tetapi terkadang dapat teraba padat.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada wanita berusia 30an dan 40an. Kista ini dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri.

Jerawat kista

Jerawat kista merupakan hasil dari kombinasi bakteri, minyak, dan sel kulit kering yang terperangkap pada pori-pori.

Jerawat ini umumnya memiliki ukuran besar seperti bisul, berisi nanah dan terasa nyeri saat disentuh.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua orang, tetapi lebih sering dialami oleh orang dengan kondisi kulit berminyak atau ketidakseimbangan hormon.

Jerawat kista dapat tumbuh di leher, bahu, dada, lengan, punggung, hingga belakang telinga.

Pencegahan

Kebanyakan jenis kista tidak dapat dihindari atau dicegah. Akan tetapi, ada sejumlah pengecualian untuk beberapa jenis kista.

Contohnya, untuk mencegah kista ovarium, wanita dapat meminum pil KB. Kemudian, kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut.

Selain itu, kista pilonidal juga dapat dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.

Pengobatan

Sebenarnya, kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan pengobatan tertentu. Namun, pasien dapat mempercepat penyembuhan dengan mengompres kista dengan kompres hangat.

Perlu diperhatikan, Anda tidak boleh mencoba memecahkan kista karena dapat menyebabkan infeksi.

Apabila kista tidak kunjung hilang atau menimbulkan rasa sakit dan masalah lainnya, Anda dapat mengunjungi dokter untuk memperoleh perawatan medis dan menghilangkan kista tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya