Beda Gagasan Said Aqil dan Yahya Staquf Jelang Muktamar NU
Dua kandidat calon Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siradj mengungkap gagasan menjelang Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Mereka mengutarakan pandangan masing-masing mengenai bagaimana akan membawa ormas Islam terbesar di Indonesia itu ke depan. Gagasan itu masing-masing disampaikan oleh Yahya dan Said dalam sesi wawancara TV NU yang berbeda.
Yahya memandang saat ini NU telah memiliki banyak capaian institusional, baik berupa perguruan tinggi, rumah sakit maupun lembaga ekonomi.
Menurut Yahya persoalan saat ini adalah bagaimana menjahit lembaga-lembaga tersebut menjadi satu jaringan organisasional yang solid.
"Persoalannya kemudian bagaimana kita menjahit ini menjadi satu jaringan organisasional yang solid," kata Yahya dalam wawancara dengan TV NU, Minggu (12/12).
Yahya mengungkapkan selama ini, bahkan sejak 10 tahun sebelumnya, terdapat gejala seperti organisasi cabang PBNU saling tidak mengetahui program atau kegiatan yang dilakukan cabang lainnya. Hal serupa juga terjadi dalam tingkatan hierarkis.
Oleh karena itu, Yahya memiliki keinginan untuk menyatukan NU dengan sayap maupun turunan organisasi yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga diperlukan adanya trigger atau pemicu untuk menyatukan organisasi.
"Butuh trigger untuk menyatukan," kata keponakan Gus Mus itu.
Untuk memicu soliditas tersebut, kata yahya, PBNU akan mengajukan program ke pemerintah maupun pihak swasta. Program itu nantinya akan dieksekusi oleh organisasi cabang NU yang jumlahnya mencapai 540.
Dampaknya, pengurus pusat PBNU akan melakukan pemantauan, pendampingan, dan advokasi terhadap organisasi cabang tersebut. Sejauh ini, Yahya mengaku sudah menemui sekitar 400-an pengurus cabang NU dari berbagai daerah di Indonesia.
"Saya sudah bilang dengan kalangan menteri-menteri, saya bicara dengan kalangan pengusaha," kata Yahya.
Sementara itu, calon kandidat petahana Ketua PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan belum puas dengan capaian NU yang telah diraih selama masa kepemimpinannya selama 10 tahun menjabat.
Said mengaku berangan-angan kelak setiap cabang NU yang berjumlah 540 memiliki perguruan tinggi dan rumah sakit.
"Oh mimpi saya masih banyak, setiap cabang punya perguruan tinggi, setiap cabang punya rumah sakit. Itu mimpi saya, itu kan boleh. Artinya saya belum puas dengan capaian saat ini," ujar Said.
Said juga berniat meningkatkan pengiriman mahasiswa penerima beasiswa ke berbagai negara di dunia.
Terutama, kata Said, negara-negara yang menjadi surga teknologi seperti, Jepang, Korea, Eropa, Australia, dan lainnya.
"Surga teknologi lah ya, di samping agama juga terus," ujar Said.
PBNU telah menetapkan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU digelar pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Muktamar NU akan memilih Ketua Umum PBNU yang baru.
Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, M. Imam Aziz mengimbau warga NU tidak berbondong-bondong menuju ke Lampung untuk menyaksikan perhelatan Muktamar NU secara langsung.
Imbauan itu disampaikan demi menghindari terjadinya konsentrasi dan kerumunan massa di pusat penyelenggaraan Muktamar NU.
"Imbauan untuk warga NU supaya tidak perlu melakukan perjalanan guna menyaksikan secara langsung perhelatan Muktamar ke-34 NU di Lampung," kata Imam dalam keterangan resminya yang diterbitkan Panitia Muktamar ke-34 NU dikutip Senin (13/12).
Imam menyatakan panitia telah menyiapkan fasilitas siaran langsung atau live streaming melalui pelbagai kanal media sosial. Karena itu, warga NU bisa menyaksikan perhelatan muktamar melalui daring ketimbang ke Lampung secara langsung.
Tak hanya itu, Imam turut menjelaskan panitia akan menerapkan protokol kesehatan ketat kepada seluruh peserta muktamar. Di antaranya seluruh peserta Muktamar NU sudah vaksin dua kali, melakukan tes swab antigen untuk kedatangan dan kepulangan serta menghindari kerumunan.
"Panitia mohon doa supaya muktamar berjalan lancar dan aman," pinta Imam Aziz.
Diketahui, panitia telah menyiapkan empat lokasi utama perhelatan Muktamar NU. Di antaranya di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunungsugih, Lampung Tengah, UIN Raden Intan, Universitas Malahayati, dan Universitas Lampung (Unila).
Muktamar ke-34 NU di Lampung yang digelar pada 23-25 Desember 2021 nanti mengangkat tema "Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia". Salah satu agenda dalam muktamar itu yakni memilih ketua umum PBNU periode 2021-2026.
Muktamar NU merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di internal NU. Dalam Muktamar, warga NU kerap antusias hadir walau sekadar meramaikan dan ngalap berkah para ulama. Bahkan tidak sedikit warga NU yang rela merogoh kocek mandiri bersama rombongannya agar bisa menghadiri muktamar.
Komentar
Posting Komentar