Emirates Hentikan Sementara Penerbangan ke Nigeria
Tempo.co
Suci Sekarwati

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Emirates pada Jumat, 10 Desember 2021 mengumumkan akan menghentikan sementara semua penerbangan ke Nigeria terhitung mulai pekan depan. Keputusan itu buntut dari langkah Nigeria yang memberlakukan larangan terbang ke negara itu.
Sebelumnya otoritas penerbangan sipil Nigergia menyebut telah membatasi masuknya penerbangan dari maskapai Emirates menjadi hanya satu penerbangan per minggu (sebelumnya 21 kali penerbangan).

Sistem audio video dalam pesawat memiliki headset atau earphone dengan soket tunggal atau ganda. Foto: @emirates
Otoritas di Nigeria mengatakan sikap ini adalah balas dendam atas keputusan Uni Emirat Arab yang menolak proposal maskapai Air Peace, yang ingin melayani penerbangan ke Sharjah International Airport tiga kali dalam sepekan. Air Peace adalah maskapai swasta asal Nigeria berbiaya murah.
ADVERTISEMENT
Uni Emirat Arab hanya memberikan Air Peace slot penerbangan satu kali dalam sepekan. Alasannya, slot penerbangan yang tersedia di bandara tersebut memang kurang.
“Dengan larangan yang diberlakukan baru-baru ini, yang membatasi operasional Emirates menjadi satu kali per minggu, maka Emirates akan membekukan sementara semua penerbangannya dari Nigeria dan Dubai ke Nigeria terhitung mulai 13 Desember 2021 hingga otoritas Uni Emirat Arab dan Nigeria bekerja sama mencari solusi atas masalah yang terjadi,” demikian keterangan Emirates.
Sebelumnya pada Maret 2021, Nigeria membekukan penerbangan Emirates dari-dan-menuju Nigeria. Keputusan itu diambil setelah maskapai itu memberlakukan aturan tambahan pencegahan Covid-19, yang mewajibkan para penumpang dari Nigeria menjalani tes virus corona sebelum terbang. Namun aturan tersebut sudah dicabut pada akhir bulan lalu.
Nigeria adalah negara paling padat penduduk di Afrika. Banyak diaspora dari negara-negara asing di sana sehingga lalu-lintas udara di sana cukup sering. Beberapa maskapai, seperti British Airways punya rute penerbangan setiap hari ke negara itu.
Sumber: Reuters
0 Komentar