Siapa Kecolongan? Ternyata Predator Santriwati itu Ketua Forum Pesantren Jabar, Duh !

BANDUNG (SEREM.NEWS).-Pelaku rudapaksa dengan korban santriwati di lingkungan Pesantren Bandung ternyata HW selain guru dan pemilik pesantren dia juga Pengurus Nasional Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah tingkat Jawa,Barat.Sekalipun hanya berbentuk Forum,berdasarkan keterangan yang dihimpun Serem News, secara otomatis organisasi tersebut tidak memiliki kepengurusan lengkap sebagai mana lazimnya sebuah organisasi. yaitu tidak memiliki sekertaris atau bendahara apalagi seksi atau bidang bidang.
Forum terbentuk berdasarkan musyawarah mufakat dari kumpulan mereka yang memiliki tujuan dan kepentingan bersama.Salah satu penunjukkan seorang Ketua forum pada umumnya tidak terlepas dari pertimbangan moralitas.Secara kasatmata mereka yang terpilih ketua dipastikan selain berilmu juga dicari orang berlatar belakang pesantren,taat beribadah,sholeh,pintar,dan cerdas lebih jauhnya berakhlakul kharimah.Itulah sebabnya ketika HW terpilih menjadi Pengurus Nasional Ketua,banyak orang mendukungnya dengan harapan kemajuan pesantren bisa terwujud sekali pun hanya berupa gagasan dan pemikiran,dari seorang ketua.
Sebagai tindak lanjut keseriusan forum ini lalu dikukuhkan resmi di Hotel.Permata Kota Bogor dengan disaksikan pejabat negara setingkat Dirjen.Dua tahun sejak itu ,forum ini kurang terdengar kiprahnya.Baru terdengar ketika terjadinya kegaduhan yang cukup menggegerkan sekaligus membuat aib pesantren . HW tersangkut kasus rudapaksa ke sekitar 14 santriwati mengakibatkan korban yang masih imut-imut yang juga merupakan anak didik asuhannya diketahui di hamili bahkan diantaranya kini sudah memiliki anak. Padahal usia santriwati korban kekerasan di Pesantren berumur sekitar 14- 15 th an.,
Sebagian netizen dan pengguna medsos menuduh pemerintah dalam hal ini kementeriaan Agama ‘kecolongan’ bagaimana bisa melakukan pembinaan kepada umat bila membina di dalam tubuhnya,sendiri seperti itu,kilahnya.
Kecolongan atau pun tidak kini Kementerian Agama tegas menutup dua Pesantren milik WH sekali gus membekukannya untuk tidak menyelenggarakan lagi kegiatan belajar mengajar di pesantren milik HW,,ujar Kepala Bidang Pontren Kanwil Kemenag Jabar Drs Oim Abdurakhim MSi .Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Bandung lembaga yang mengurus moralitas bersuara lancang agar segera stop membicarakan aib yang dilakukan HW sang guru cabul itu Biarlah HW yang sudah ditahan itu mempertanggung jawabkan perbuatannya di PN Bandung kini sedang berlangsung sidang tertutup.
Pernyataan tertulis MUI kota Bandung tersebut menuai banyak pertanyaan netizen dan pengguna medsos,bagaimana bisa menghentikan perbuatan keji menyangkut kemanusiaan itu,karena dengan menyoal HW sama saja dengan memberi pelajaran dan introspeksi bagi semua pihak terkait ,agar ke depan tidak lagi terjadi peristiwa amoral di pesantren yang membuat citra Islam semakin tidak baik. naudzubillahi mindzalik. (teteng syaftarie).
0 Komentar