Gejala Kista Ovarium dan Cara Mendeteksinya Halaman all - Kompas.com
Gejala Kista Ovarium dan Cara Mendeteksinya
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
KOMPAS.com - Aktris Dinda Kirana menjalani operasi pengangkatan kista ovarium pada Jumat (11/6/2021).
Menurut Dinda, ada kista berukuran 3 centimeter di dalam rahimnya sejak 2020.
Sebelum tahu ada kista, Dinda mengaku sering mengalami sakit yang parah ketika menstruasi. Bahkan, rasa sakit itu membuatnya tak bisa berdiri.
4+
Namun, Dinda tidak langsung menjalani pengobatan dan menundanya hingga 2021.
Dalam waktu satu tahun, kista tersebut sudah membesar dan menjadi dua kista endometriosis dengan ukuran 12 centimeter dan 5 centimeter di masing-masing ovarium.
Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Organ ini terletak di perut bagian bawah di kedua sisi rahim.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Wanita memiliki dua ovarium yang menghasilkan sel telur serta hormon esterogen dan progesteron.
Apa saja gejala mengalami kista ovarium?
Dilansir dari Healthline, 15Juni 2015, kantung yang berisi cairan atau kista akan berkembang di salah satu ovarium.
Banyak wanita akan mengalami setidaknya satu kista selama hidup mereka. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak ada gejala.
Gejala dapat muncul saat kista tumbuh dan berkembang atau membesar.
Gejala yang dialami, antara lain:
- Perut kembung atau bengkak
- Buang air besar yang menyakitkan
- Nyeri panggul sebelum atau selama siklus menstruasi
- Hubungan intim yang menyakitkan
- Nyeri di punggung bawah atau paha atas
- Nyeri pada payudara
- Terasa mual dan muntah
Adapun, gejala parah yang dialami seorang perempuan dengan kista ovarium, yakni:
- Nyeri panggul yang parah atau tajam
- Demam
- Pingsan atau pusing
- Pernapasan cepat
Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan kista yang pecah atau torsi ovarium. Kedua komplikasi tersebut bisa menyebabkan konsekuensi serius jika tidak ditangani sejak dini.
Komplikasi kista ovarium
Kebanyakan kista ovarium jinak dan secara alami hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Akan tetapi, dokter dapat mendeteksi massa ovarium kistik yang bersifat kanker dalam pemeriksaan rutin.
Kondisi torsi ovarium merupakan salah satu jenis komplikasi kista ovarium.
Torsi ovarium adalah komplikasi lain yang jarang terjadi pada kista ovarium.
Hal ini terjadi ketika kista besar menyebabkan ovarium berputar atau bergerak dari posisi semula. Suplai darah ke ovarium terputus, dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan atau kematian pada jaringan ovarium.
Meski jarang terjadi, torsi ovarium berkontribusi hampir 3 persen dari operasi ginekologi darurat.
Sementara, kista yang pecah juga jarang terjadi. Akan tetapi, jika benar-benar terjadi, dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan pendarahan internal.
Komplikasi ini meningkatkan risiko infeksi dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Komentar
Posting Komentar