Inggris Waspadai Invasi Rusia ke Ukraina, Skenario Terburuk Sejak Perang Dunia II
Kompas dunia | 9 Desember 2021 | 12:12 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Inggris mengungkapkan kekhawatiran yang besar terkait ancaman invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut Kepala Pasukan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin kondisi saat ini begitu mengkhawatirkan.
Ia pun meyakini invasi itu berada pada skala yang belum pernah ada di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pernyataan Radakin dilatarbelakangi pengumpulan puluhan ribu tentara Rusia di perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Dihujat Usai Pecat Massal 900 Karyawannya Lewat Zoom, Sang Bos Minta Maaf, tetapi….
Pemusatan pasukan tersebut membuat barat merasa khawatir terhadap serangan bersenjata yang baru, 8 tahun setelah aneksasi Crimea oleh Rusia.
Inggris dan Amerika Serikat (AS) berulang kali mengaku apa yang ingin dilakukan Presiden Rusia, Vladimir Putin terhadap Ukraina.
Tetapi mereka percaya salah satu opsi yang pasti adalah potensi penyerangan multi-front secepatnya di awal 2022, termasuk keterlibatan 175.000 personil militer.
“Skenario terburuk yang signifikan adalah invasi penuh ke Ukraina yang berada pada skala yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II,” tutur Radakin dikutip dari Sky News.
Menurut para pejabat barat, gerakan pasukan telah digabungkan dengan lonjakan disinformasi anti-Ukraina dan pro0Rusia untuk mencoba mempengaruhi opini di lapangan.
Hal itu yang terjadi pada aneksasi Crime dan konflik oleh separatis yang didukung Rusia di sebelah timur Ukraina.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Dituduh Bunuh 13 Warga Desa, Jasadnya Dibakar
Rusia sendiri berulang kali membantah tuduhan bahwa telah memobilisasi pasukannya untuk aksi militer.
Mereka bahkan menuduh Ukraina sebagai pihak agresor.
Sementara itu, Ukraina melalui Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba menegaskan siap untuk mempertahankan negaranya jika Rusia menyerang.
Ia bahkan menegaskan akan ada banyak tentara Rusia yang mati jika Putin memutuskan menginvasi Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy Afrianti
Komentar
Posting Komentar