Kista, Apakah Berbahaya? Ini Penyebab dan Cara Pengobatan Kista
Penulis: Nur Rohmi Aida
|Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
KOMPAS.com - Kista. Penyakit kista kerap kita dengar. Apa itu kista?
Melansir Medical News Today, kista memiliki membran yang berbeda, keberadaannya dipisahkan dari jaringan yang ada di dekatnya.
Kista disebut memiliki bentuk seperti kapsul tertutup atau berbentuk seperti kantung.
Bagian luar atau kapsul itu disebut dengan dinding kista. Isi kista biasanya berupa cairan, zat setengah padat atau bahan gas.
Mayoritas kista umumnya jinak. Akan tetapi, beberapa kista bisa menyebabkan kanker atau prakanker.
Baca juga: Viral Foto Pengangkatan Rahim Disebut akibat Kista, Berikut Penjelasan Dokter
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Penyebab kista
Kista bisa muncul di mana pun pada bagian tubuh manusia. Kerap kali kista terjadi karena infeksi, kelenjar subaceous yang tersumbat atau karena tindikan.
Penyebab umum kista biasanya karena:
- Tumor
- Kondisi genetik
- Kesalahan pada organ embrio yang sedang berkembang
- Cacat pada sel
- Kondisi peradangan kronis
- Penyumbatan saluran di tubuh yang menyebabkan penumpukan cairan
- Parasit
- Cedera yang merusak vessel
Umumnya, kista tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika pecah, terinfeksi, maupun meradang.
Gejala kista
Gejala kista sangat bervariasi tergantung dari jenis kista tersebut. Biasanya, kita menyadari adanya kista ketika memiliki benjolan yang tidak normal, terutama yang berada di bawah kulit.
Akan tetapi, kista pada organ internal seperti yang terjadi di ginjal atau hati mungkin tak akan menimbulkan gejala sama sekali.
Dan baru akan terlihat ketika dilakukan pemindaian MRI, CT, atau pemindaian ultrasound.
Sementara, untuk kista yang berkembang di otak bisa menyebabkan sakit kepala, dan pada payudara bisa menimbulkan nyeri.
Baca juga: Hari Kesehatan Sedunia 2021: Sejarah, Tema, dan Pandemi Covid-19
Berikut ini sejumlah jenis kista yang bisa terjadi pada tubuh:
1. Kista jerawat
Kista jerawat adalah jenis jerawat parah di mana pori-pori kulit tersumbat yang kemudian menyebabkan infeksi dan pembengkakan
2. Kista arakhnoid
Kista ini bisa menyerang bayi baru lahir. Membran arachnoid menutupi otak dan selama janin berkembang ia menggandakan atau membelah untuk membentuk kantong cairan serebrospinal yang abnormal
3. Kista Baker
Kista ini menimbulkan tonjolan dan perasaan sesak di belakang lutut. Biasanya berkembang karena masalah sendi lutut seperti artritis atau robekan tulang rawan
4. Kista Bartholin
Kista ini bisa terjadi jika saluran kelenjar Bartholin yang ada dalam vagina tersumbat. Pada kasus ini dokter umumnya akan merekomendasikan operasi atau peresepan antibioik
5. Kista payudara
Kista ini sering terjadi dan mungkin menyakitkan. Namun, kista payudara umumnya tak memerlukan perawatan apa pun.
Kista ini bisa muncul pada wanita di tengah siklus menstruasi namun ia seringkali menghilang dengan sendirinya
6. Kista Chalazion
Kista dapat terbentuk di kelenjar meibom yang merupakan kelenjar kelopak mata sangat kecil
7. Kista koloid
Kista koloid berkembang di otak dan berisi bahan seperti agar-agar. Dokter kerapkali menyarankan operasi pengangkatan untuk kasus ini
8. Kista dermoid
Kista dermoid dapat muncul pada kulit dewasa, folikel rambut, kelenjar keringat, tulang rawan maupun jaringan tiroid
9. Kista epididimis
Kista ini adalah jenis umum, terbentuk pada pembuluh yang menempel di testis. Biasanya, kista ini tak mengganggu kesuburan maupun memerlukan perawatan.
Akan tetapi, jika menimbulkan ketidaknyamanan, dokter biasanya menyarankan pembedahan.
10. Kista hidatidosa
Kista ini berkembang karena adanya cacing pita berukuran relatif kecil dan terbentuk di paru-paru atau hati
11. Kista ovarium
Kista ini umum pada wanita yang memiliki menstruasi teratur, dan terbentuk selama ovulasi.
Mayoritas, kista ovarium bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, beberapa kista bisa menjadi sangat besar sehingga menyebabkan perut menonjol.
Pengobatan kista
Melansir Healthline, kista biasanya tumbuh lambat dan memiliki permukaan yang halus.
Kista biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali jika:
- Terinfeksi
- Sangat besar
- Menimpa saraf atau pembuluh darah
- Tumbuh di daerah sensitif
- Memengaruhi fungsi organ
Pilihan pengobatan kista tergantung pada sejumlah faktor termasuk jenis kista, lokasi, ukuran dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Adakalanya dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan jika kista sangat besar dan menimbulkan gejala.
Kadang, dokter perlu mengeringkan atau menyedot kista memakai jarum atau kateter yang dimasukkan ke rongga.
Ada pula dokter yang akan memeriksa cairan kista untuk dicek menggunakan mikroskop apakah cairan itu mengandung sel kanker atau tidak.
Jika kista bersifat kanker maka biasanya disarankan pembedahan, biopsi pada dinding kista atau keduanya.
Kista juga bisa berkembang akibat kondisi medis kronis seperti penyakit payudara fibrokistik atau sindrom ovarium polikistik.
Sindrom ovarium polikistik mengacu pada saat ovarium mengembangkan banyak kista kecil.
Pada kasus demikian, pengobatan dilakukan pada kondisi medis itu sendiri dan bukan pada kistanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Hari Kesehatan Sedunia 2021: Sejarah, Tema, dan Pandemi Covid-19
5 Posisi Tidur, Pilih yang Tidak Membahayakan Kesehatan Anda
Cara Ubah Data BPJS Kesehatan, Bisa Melalui Aplikasi atau Pandawa
Menjaga Kesehatan Mental Anak Setelah Setahun Belajar dan Beraktivitas di Rumah
Jenis Musik untuk Terapi Kesehatan, dari Genre Klasik hingga Rock
10 Risiko Konsumsi Miras bagi Kesehatan
Komentar
Posting Komentar