Mahathir Mohamad Dibanjiri Kritikan Usai Sebut Sumpit Identitas Tionghoa Halaman all - Kompas

 

Mahathir Mohamad Dibanjiri Kritikan Usai Sebut Sumpit Identitas Tionghoa Halaman all - Kompas.com

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Dapatkan Aplikasi

“Orang Tionghoa makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan. Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia,” kata Mahathir.

“Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” sambung Mahathir.

Video Rekomendasi

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Pada Senin, politikus dari PKR Sarawak Cherishe Ng mengaku tersinggung dengan pernyataan Mahathir sebagaimana dilansir The Star.

Saat di Batu Lintang, Cherishe Ng menuturkan bahwa Malaysia adalah negara multi-etnis.

“Sebagai orang Tionghoa, saya merasa terhina dengan komentarnya dan dia seharusnya tidak mengatakan hal seperti itu,” kata Cherishe Ng mengkritik pidato Mahathir.

Sumpit adalah warisan berusia 4.000 tahun dan (penggunaannya) sangat umum saat ini,” sambungnya.

Dia menambahkan bahwa sumpit juga digunakan oleh beberapa orang Melayu dan Dayak.

Cherishe Ng juga berujar, Mahathir seharusnya berbicara tentang integrasi daripada asimilasi.

Beberapa pengguna di Twitter juga dibuat bingung dengan pernyataan Mahathir mengenai sumpit tersebut.

“Bagaimana lagi kita bisa makan semangkuk mie panas yang mendidih? Kita tidak bisa menggunakan tangan kita untuk itu, bukan? Jika kita menggunakan garpu, apakah itu berarti kita menerapkan budaya Barat?” kata salah satu pengguna Twitter dengan nama akun Kptan.

Pengguna media sosial lainnya juga meminta politikus yang berjuluk Dr M tersebut seharusnya menanamkan persatuan.

“Keragaman itu penting, ada cara lain untuk berasimilasi. Negara seperti Australia dengan sistem pendidikan tunggal mampu menyatukan semua suku bangsa,” tulis akun Arief Amron.

“Mereka menyanyikan lagu kebangsaan dan mewakili negara mereka dalam olahraga dan mereka unggul. Mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?” sambungnya.

Senada dengan Arief, akun Twitter bernama Michael menuliskan bahwa penggunaan sumpit tidak ada kaitannya dengan politik.

“Menggunakan sumpit adalah (bagian dari) budaya. Orang Jepang dan Korea juga menggunakannya. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan politik,” katanya.

Pemimpin Redaksi Sin Chew Daily Kuik Cheng Kang bahkan menulis opini yang berisi kritikan terhadap pernyataan Mahathir mengenai sumpit.

Kuik mengatakan, orang-orang sebenarnya berharap Mahathir “memperbaiki kesalahan” yang telah dia buat.

“Namun, Pakatan Harapan runtuh dalam 22 bulan. Anda sekali lagi menyalahkan semua kesalahan pada orang lain, tidak merasa sedikit pun bertanggung jawab atas mereka,” tulis Kuik.

  • 2

Baca Juga

Komentar