Langsung ke konten utama

Demi Dapat Sertifikat, Lelaki Ini Pakai Lengan Palsu dari Silikon Saat Vaksin Covid-19 - msn

 

Demi Dapat Sertifikat, Lelaki Ini Pakai Lengan Palsu dari Silikon Saat Vaksin Covid-19

Ilustrasi vaksinasi. [Solopos.com]© suara.com Ilustrasi vaksinasi. [Solopos.com]

Suara.com - Meski diwajibkan, nyatanya tak sedikit orang yang masih mangkir untuk melakukan vaksinasi Covid-19 untuk keamanan dan keselamatan bersama. Beragam alasan pun muncul, mulai karena takut jarum suntik, hingga percaya pada hal-hal di luar nalar terkait vaksin Covid-19. 

Baru-baru ini, seperti dilansir Oddity Central, lelaki asal Italia melakukan hal tak terduga untuk menghindari diri mendapatkan vaksinasi Covid-19. Ia menggunakan lengan palsu yang terbuat dari silikon. 

Media Italia melaporkan, lelaki berusia 50 tahun tersebut awalnya mengunjungi pusat vaksinasi di Biella, Italia Barat Laut pada Kamis malam. Ia mengklaim ingin mendapatkan dosis vaksin Covid-19. 

Semuanya berjalan lancar sampai lelaki paruh baya yang tidak disebutkan namanya itu diminta oleh perawat untuk mengangkat lengan bajunya. Namun, si bapak hanya memperlihatkan sebagian lengan atasnya, yang menurut perawat itu agak aneh.

ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]© suara.com ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]

Hingga akhirnya, si perawat  yakin ada sesuatu yang salah ketika dia menyentuh kulit lelaki tersebut dan merasa bahwa itu bukan tekstur yang sering ia pegang.

Menyadari bahwa apa yang disentuhnya bukanlah kulit atau daging manusia, perawat tersebut meminta lelaki kelahiran Biella itu untuk membuka lengannya sepenuhnya, dan pada saat itu ia berusaha menyembunyikan lengan palsunya yang terbuat dari silikon. 

Lucunya, meski sudah ketahuan berbohong, lelaki itu bahkan mencoba meyakinkan perawat untuk menunjukkan bahwa itu adalah lengan aslinya.

Ternyata, lelaki yang diduga anti-vaxer ini, memang sengaja berpura-pura mendapatkan suntikan Covid-19 agar bisa mendapatkan sertifikat vaksin yang diperlukan untuk pergi bekerja dan menikmati kebebasan sosial tanpa harus dites setiap 48 jam.

Tentu saja, perawat ini pun memberi tahu atasannya, yang akhirnya memanggil polisi. Kasus yang terbilang konyol ini tetap tidak dapat diterima karena bisa mengorbankan masyarakat dan petugas medis yang sudah berjuang melawan pandemi.

Alberto Cirio, Gubernur Piedmont, mengucapkan terima kasih kepada staf bertanggung jawab yang menyerahkan pelaku. Kemungkinan besar ia akan menghadapi tuntutan pidana dan harus muncul di depan hakim.


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya