Kerusuhan Kazakhstan Mereda, 2.000 Tentara Pimpinan Rusia Ditarik
ALMATY, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 tentara pimpinan Rusia mulai ditarik dari Kazakhstan, kata Moskwa pada Kamis (13/1/2022).
Sebanyak 2.000 tentara yang dipimpin Rusia sempat dikerahkan ketika protes damai atas kenaikan harga energi berubah menjadi kerusuhan Kazakhstan yang merenggut puluhan nyawa.
Keputusan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian adalah yang pertama bagi Collective Security Treaty Organisation (CSTO) yang dipimpin Moskwa, yang sering disebut-sebut oleh Rusia setara dengan NATO, tetapi sebelumnya enggan ikut campur dalam kerusuhan di Asia Tengah, wilayah dengan hubungan sejarah yang panjang dengan Rusia.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan Versi Pemerintah: Penyebab Demo hingga Penetapan Hari Berkabung
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, "Pasukan penjaga perdamaian kolektif ... mulai mempersiapkan peralatan dan material untuk dimuat ke dalam pesawat angkut militer pasukan kedirgantaraan Rusia dan kembali ke titik penempatan permanen," dikutip dari AFP.
Video Rekomendasi
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyebut kerusuhan di Kazakhstan sebagai upaya kudeta yang dibantu oleh teroris lokal dan internasional.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bahwa protes Kazakhstan 2022 mengingatkan pada revolusi warna yang dipicu oleh campur tangan asing.
Tokayev mengatakan penarikan bertahap pasukan asing akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.
Kekhawatiran meningkat bahwa Moskwa dapat memanfaatkan misi itu untuk menopang pengaruhnya di Kazakhstan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya memperingatkan, "Begitu orang Rusia berada di rumah Anda, terkadang sangat sulit untuk membuat mereka pergi".
Meski otoritas mengklasifikasikan kerusuhan Kazakhstan sebagai ulah teroris, protes di Almaty pecah untuk menentang kenaikan harga bahan bakar dan akibat memburuknya standar hidup serta korupsi yang mengakar.
Baca juga: Suasana Kota Almaty Mirip Film tentang Kiamat Usai Kerusuhan Kazakhstan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Komentar
Posting Komentar