PBB Waswas Kondisi Tonga
TEMPO.CO, Jakarta - PBB mengungkap sinyal marabahaya terdeteksi di sekelompok pulau terpencil dan dataran rendah di Tonga, tak lama setelah terjadi erupsi gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, yang terletak di bawah laut. Erupsi gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai telah memicu terjadinya tsunami di Tonga, yakni sebuah negara kepulauan di Oceania.
Laporan awal menyebut tidak ada korban jiwa dalam musibah ini di wilayah daratan Tonga. Namun kemudian dua orang dilaporkan hilang.
Ibu Kota Nuku’alofa rusak parah. Banyak resort dan rumah – rumah di wilayah pantai barat Tonga, remuk.
“Aktivitas vulkanik lebih lanjut tidak dapat di kesampingkan,” demikian keterangan koordinator bidang kemanusiaan PBB, OCHA.
Dalam laporan OCHA disebutkan ada sejumlah kerusakan ringan, namun perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut khususnya pada pulau-pulau di luar Tonga. Sedangkan komunikasi di Tonga masih buruk.
Berdasarkan gambar sejumlah satelit, pulau-pulau tak berpenghuni di sekitar gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai semuanya menghilang, 12 jam setelah letusan gunung berapi tersebut. negara kepulauan Tonga diselimuti abu dan awan vulkanik yang menyebar hingga ke beberapa negara yang letaknya ribuan kilometer dari wilayah barat Tonga.
OCHA menyebut belum ada komunikasi yang bisa dilakukan dengan otoritas Ha’apai. Saat ini muncul waswas terhadap kondisi dua pulau kecil, yakni Fonoi dan Mango ketika aktivitas suar tanda bahaya terdeteksi di sana. Pemerintah Tonga mengatakan ada 36 orang tinggal di Pulau Mango dan 69 orang di Pulau Fonoi.
Sumber: Reuters
Komentar
Posting Komentar