Langsung ke konten utama

Pulau Terluar Tonga Hancur Akibat Erupsi, Korban Jiwa Kemungkinan Bertambah - Kompas

 

Pulau Terluar Tonga Hancur Akibat Erupsi, Korban Jiwa Kemungkinan Bertambah

Gambar satelit sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai terlihat pada 17 November 2021 Foto: Planet Labs PBC via AP© Disediakan oleh Kumparan Gambar satelit sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai terlihat pada 17 November 2021 Foto: Planet Labs PBC via AP

Pulau-pulau kecil terluar di Tonga hancur lebur akibat erupsi gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. Dikhawatirkan jumlah korban jiwa dan luka akan bertambah.

Wakil Duta Besar Tonga untuk Australia, Curtis Tu’ihalangingie mengatakan, Pulau Mango hancur lebur dihantam erupsi. Kondisi serupa juga terlihat di Pulau Atata. Mayoritas bangunan di Pulau Atata rata dengan tanah akibat erupsi disusul tsunami.

Pulau Mango dan Atata hanya berjarak beberapa kilometer dari gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. Di kedua pulau terdapat ratusan warga yang tinggal. Nasib mereka saat ini masih samar.

Gambar satelit sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai terlihat pada 7 Januari 2022. Foto: Planet Labs PBC via AP© Disediakan oleh Kumparan Gambar satelit sebuah pulau yang diciptakan oleh gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai terlihat pada 7 Januari 2022. Foto: Planet Labs PBC via AP

Tu’ihalangingie sendiri menyebut, ia mendapat laporan kerusakan parah di dua pula itu dari foto yang diambil dari pesawat militer Selandia Baru yang memantau kondisi Tonga pascagempa. Bahkan laporan lain yang diterimanya menyebut, kedua pulau itu sempat dihantam tsunami setinggi 10 meter.

Ia mengatakan, dengan situasi memprihatinkan ini maka besar kemungkinan korban luka dan jiwa akan bertambah.

"Warga panik, warga berlari, dan menderita luka-luka. Mungkin akan ada lebih banyak kematian," ujar Tu’ihalangingie seperti dikutip dari Reuters.

Menurut laporan Kepolisian Tonga kepada Kedutaan Besar Selandia Baru, korban jiwa kemungkinan sudah menjadi dua orang. Namun, karena jaringan komunikasi terganggu maka sulit mengkonfirmasi jumlah pasti korban jiwa.

Sampai sekarang Pemerintah Tonga mengumumkan baru satu orang korban jiwa yang ditemukan. Ia adalah seorang wanita berkewarganegaraan Inggris.


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya