Macron Bujuk Putin Soal Ukraina, Citra Satelit Tunjukkan Pengerahan Pasukan - Serambinews

 

Macron Bujuk Putin Soal Ukraina, Citra Satelit Tunjukkan Pengerahan Pasukan - Serambinews.com

Macron Bujuk Putin Soal Ukraina, Citra Satelit Tunjukkan Pengerahan Pasukan
S ARMY / AFP
Pasukan terjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82 bersiap untuk berangkat dari Fort Bragg ke wilayah Eropa sehubungan dengan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Minggu (7/2/2022). 

MOSKOW - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi Rusia.

Kunjungan itu sebagai upaya Macron membujuk Presiden Vladimir Putin untuk meredakan konflik di Ukraina menyusul kekhawatiran dunia akan invasi Moskow.

Macron mengaku akan mencari solusi yang bersejarah sebelum ia meninggalkan Paris.

"Kami akan mendiskusikan soal deeskalasi," kata Macron kepada koran Le Journal Du Dimanche yang dikutip AFP, Senin (7/2/2022).

Citra satelit yang diambil pada 1 November 2021 menunjukkan pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast.
Citra satelit yang diambil pada 1 November 2021 menunjukkan pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast. (KOMPAS.COM/SATELLITE IMAGE ©2021 MAXAR TECH VIA DAILY MIRROR)

Ia juga berkata, tujuan Rusia jelas bukan Ukraina, tetapi kesepakatan terkait keamanan dengan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa.

"Keamanan dan kedaulatan Ukraina atau negara Eropa lain tak bisa dikompromikan, sama seperti Rusia yang sah-sah saja mengajukan pertanyaan tentang keamanan wilayah sendiri," kata Macron.

Moskow menuding Barat, terutama Amerika Serikat dan NATO menolak kekhawatiran Rusia soal keamanan mereka.

Menanggapi pertemuan tersebut, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pembicaraan Putin dan Macron sangat penting.

Namun, dia juga memperkirakan tak ada orang yang seharusnya mengharapkan langkah besar.

"Situasinya terlalu kompleks untuk berharap ada terobosan yang menentukan dalam satu pertemuan," kata Peskov kepada wartawan.

Prancis yang kini menjadi ketua Uni Eropa mencoba memposisikan diri sebagai tokoh kunci Eropa dalam negosiasi dengan Rusia.

Selama sepekan terakhir, Macron sudah berbicara dengan Putin melalui telepon beberapa kali.

Ia juga membuka pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Minggu (6/2/2022).

Macron diperkirakan akan mendorong rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Dia juga bisa menawarkan ke Moskow untuk berkonsultasi soal pengendalian senjata dan ekspansi NATO.

Selain Prancis, Inggris juga dilaporkan akan berkunjung ke Rusia pada Kamis (10/2) untuk turut mendorong upaya diplomasi Moskow dan Kiev.

Kunjungan tersebut masih dibahas antar kedua negara ini.

Perwakilan London yang mungkin melawat ke Rusia yakni Menteri Luar Negeri Inggris, Lizz Truss.

Konflik di perbatasan Ukraina memanas usai Rusia mengerahkan ratusan ribu pasukan militer ke wilayah tersebut.

Amerika Serikat kemudian menuduh Moskow akan menginvasi Kiev.

Moskow membantah tudingan itu.

Mereka justru balik menuduh NATO yang harus bertanggung jawab atas konflik ini karena terus memperluas pasukan di perbatasan.

Citra satelit milik perusahaan swasta AS yang diterbitkan pada Minggu (6/2/2022) menunjukkan rincian manuver militer di perbatasan Belarusia dengan Ukraina.

Manufer ini terjadi menjelang latihan bersama yang diumumkan oleh Moskow dan Minsk yang disebut NATO sebagai pengerahan terbesar ke Belarus sejak Perang Dingin.

Mengutip Reuters, Rusia dan Belarusia telah mengatakan mereka akan mengadakan latihan bersama yang disebut Union Resolve 2022 pada 10-20 Februari yang bertujuan untuk melatih tindakan pengusiran serangan di perbatasan selatan aliansi mereka.

Rusia telah memberikan beberapa rincian rudal dan pesawat tempur yang dikirim untuk kegiatan tersebut.

Pengerahan pasukan baru dan latihan yang direncanakan berlangsung pada saat ketegangan tinggi antara Rusia dan Barat terkait pengerahan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Negara-negara Barat menuduh Rusia bersiap untuk menyerang Ukraina, sementara Moskow menyangkal memiliki rencana seperti itu.

Gambar dari Maxar Technologies yang berbasis di AS menunjukkan bahwa unit militer yang dipersenjatai dengan rudal, beberapa peluncur roket dan pesawat serang telah dikerahkan ke Belarus di tiga lokasi yang dekat dengan perbatasan dengan Ukraina. (cnnindonesia.com/kontan.co.id)

Baca Juga

Komentar