Presiden Turki Erdogan Tuduh Negara Barat Perburuk Krisis Ukraina - CNN Indonesia

 

Presiden Turki Erdogan Tuduh Negara Barat Perburuk Krisis Ukraina

CNN Indonesia
2-3 minutes

Sabtu, 05 Feb 2022 04:50 WIB

Recep Tayyip Erdogan salahkan negara barat soal ketegangan di Ukraina. (AFP/ADEM ALTAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden TurkiRecep Tayyip Erdogan, menuduh negara Barat memperburuk krisis antara Rusia dan Ukraina. Ia juga mengecam sikap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terkait krisis ini.

"Sayangnya, negara Barat sampai saat ini belum memberikan kontribusi apapun untuk menyelesaikan masalah ini (konflik Ukraina). Saya bisa mengatakan mereka hanya membuatnya lebih buruk," kata Erdogan dalam wawancara bersama beberapa reporter Turki di pesawatnya, Kamis (3/2) dikutip dari AFP.

Erdogan juga menilai Biden masih belum bisa memberikan pendekatan yang positif.


Selain itu, Erdogan mengatakan kini Eropa mengalami 'isu serius di level kepemimpinan' setelah kanselir Jerman, Angela Merkel, berhenti. Erdogan juga memuji pendekatan Merkel dalam membantu menyelesaikan konflik Ukraina.

Erdogan juga mengkritisi pembingkaian media terkait krisis ini, yang lebih banyak mengandalkan penilaian intelijen AS dibandingkan bantahan Kremlin.

"Saya percaya eskalasi media internasional terkait masalah antara Ukraina dan Rusia menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan," kata Erdogan dalam CNN Turk, sebagaimana dilansir AFP.

Erdogan sempat berkunjung ke Kiev kala berusaha mengatur Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Rusia dan Ukraina. Pertemuan ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran terkait invasi Moskow ke Kiev.

Setelah bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Erdogan menegaskan kembali tawarannya untuk menjadi tuan rumah KTT terkait krisis Ukraina-Rusia di Turki.

Ia mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin juga merespons positif terkait ide KTT tersebut, dan tanggal kunjungan Putin akan segera diputuskan.

Erdogan sendiri mencoba memposisikan Turki, yang merupakan anggota aliansi pertahanan NATO, sebagai mediator netral yang dekat dengan Moskow dan Kiev.

(pwn/bac)

Baca Juga

Komentar