Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Dunia Dibayangi Krisis Pangan karena Invasi Rusia ke Ukraina - msn

 www.msn.com

Dunia Dibayangi Krisis Pangan karena Invasi Rusia ke Ukraina

Raden Jihad Akbar 1 jam lalu
4-5 minutes
Peta wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia (warna merah). © VIVA Peta wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia (warna merah).

VIVA – Miliarder pupuk dan batu bara asal Rusia Andrei Melnichenko menegaskan, krisis pangan global membayangi, kecuali perang di Ukraina dihentikan. Karena harga pupuk melonjak begitu cepat sehingga banyak petani tidak mampu lagi membeli nutrisi tanah tersebut.

Seperti diketahui, beberapa pengusaha terkaya Rusia secara terbuka menyerukan perdamaian sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari. Termasuk Mikhail Fridman, Pyotr Aven dan Oleg Deripaska.

Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa telah menganggap invasi Putin sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran. Mereka telah memberikan sanksi kepada pengusaha Rusia.

  

Termasuk sanksi Uni Eropa terhadap Melnichenko, aset negara yang dibekukan dan memutuskan sebagian besar sektor korporasi Rusia dari ekonomi global dalam upaya untuk memaksa Putin mengubah arah.

Putin menolak. Dia menyebut perang itu sebagai operasi militer khusus untuk membersihkan Ukraina dari nasionalis dan Nazi yang berbahaya.

"Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian," ujar Melnichenko (50), yang berkebangsaan Rusia tetapi lahir di Belarus dan memiliki ibu Ukraina, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surel oleh juru bicaranya, yang dilansir dari Antara, Selasa, 15 Maret 2022.

"Salah satu korban krisis ini adalah pertanian dan pangan," katanya.

Melnichenko adalah pendiri EuroChem, salah satu produsen pupuk terbesar Rusia, yang pindah ke Zug, Swiss, pada tahun 2015, dan SUEK, produsen batu bara utama Rusia.

Sebagai informasi, invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi. Dan, menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat, dua kekuatan nuklir terbesar dunia.

Putin mengatakan, Kamis pelan lalu bahwa harga pangan akan naik secara global karena melonjaknya harga pupuk jika Barat menciptakan masalah bagi ekspor pupuk Rusia. Sebab, merupakan 13 persen dari produksi dunia.

Rusia adalah produsen utama pupuk yang mengandung kalium, fosfat, dan nitrogen - nutrisi tanaman dan tanah utama. EuroChem, yang memproduksi nitrogen, fosfat, dan kalium, mengatakan bahwa ia adalah salah satu dari lima perusahaan pupuk terbesar di dunia.

"(Perang) telah menyebabkan melonjaknya harga pupuk yang tidak lagi terjangkau oleh petani," kata Melnichenko.

Rantai pasokan makanan yang sudah terganggu oleh COVID-19 kini semakin tertekan. "Sekarang ini akan menyebabkan inflasi pangan yang lebih tinggi di Eropa dan kemungkinan kekurangan pangan di negara-negara termiskin di dunia," katanya.

Kementerian perdagangan dan industri Rusia mengatakan kepada produsen pupuk negara itu, untuk menghentikan sementara ekspor awal bulan ini.

Harga pangan dan pakan internasional dapat naik hingga 20 persen sebagai akibat dari konflik di Ukraina, yang memicu lonjakan kekurangan gizi global, kata badan pangan PBB, Jumat, 11 Maret 2022. (Ant)

Microsoft dan mitra dapat memperoleh kompensasi jika Anda membeli sesuatu melalui link yang direkomendasikan di halaman ini.

Posting Komentar

0 Komentar