Serangan Dini Hari Bombardir Kyiv, Beberapa Jam Sebelum Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina - Tribunnews
Serangan Dini Hari Bombardir Kyiv, Beberapa Jam Sebelum Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina - Halaman all
Mateusz Morawiecki dari Polandia, Pemimpin Ceko, Petr Fiala, dan Janez Janša dari Slovenia akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodimyr Zelenskiy.
"Pertemuan ini untuk mengungkapkan dukungan tegas UE untuk Ukraina dan kebebasan serta kemerdekaannya,” kata Fiala.
"Merupakan tugas kita berada di tempat di mana sejarah ditempa," kata Perdana Menteri Polandia.
Baca juga: Rusia-Ukraina Sepakat Sembilan Koridor Untuk Evakuasi Warga Sipil Dari 4 Kota
Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 77 Pesawatnya sejak Invasi, 12.000 Tentara Terbunuh, 389 Tank Disita
"Ini bukan tentang kita, tetapi masa depan anak-anak kita, yang layak hidup di dunia yang bebas dari tirani," imbuhnya.
Pembantu senior Morawiecki, Michał Dworczyk, mengatakan delegasi, yang melintasi perbatasan Ukraina dengan Polandia pada Selasa pagi (15/3/2022), juga akan memberikan "paket dukungan konkret untuk negara dan masyarakat Ukraina".
Sebelum pertemuan ketiga pemimpin negara itu, Ibu Kota Kyiv digempur serangan rudal Rusia sebelum fajar menyingsing.
Sekitar setengah dari 3,4 juta penduduk Kyiv telah melarikan diri.
Banyak dari mereka yang tinggal menghabiskan malam dengan berlindung di stasiun bawah tanah.
Baca juga: Gelombang Pasukan Rusia Terus Berdatangan tapi Pejabat Ukraina PeDe Perang akan Berakhir Bulan Mei
Baca juga: 14 Fakta Hari ke-20 Invasi: China Akan Bantu Rusia, Ukraina Sebut Putin Bisa Mulai Perang Dunia III
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengumumkan jam malam selama 36 jam mulai Selasa malam (15/3/2022) di tengah momen "sulit dan berbahaya".
“Saya meminta semua warga Kyiv untuk bersiap-siap tinggal di rumah selama dua hari, atau jika sirene berbunyi, di tempat penampungan,” katanya.
Pada Selasa dini hari (15/3/2022) serangkaian serangan Rusia menghantam lingkungan perumahan di Kyiv.
Serangan tersebut memicu kebakaran besar dan kepanikan di sebuah gedung apartemen 15 lantai di distrik Svyatoshynskyi di barat Kyiv dekat pinggiran kota Irpin
Layanan Darurat Ukraina mengatakan dua orang tewas dalam serangan itu.
Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 77 Pesawatnya sejak Invasi, 12.000 Tentara Terbunuh, 389 Tank Disita
Rusia kehilangan 77 pesawat sejak menginvasi Ukraina
Selama invasi Rusia ke Ukraina, Moskow dikabarkan telah kehilangan 77 pesawatnya, menurut Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Dilansir Newsweek. sebuah pernyataan oleh kementerian pada Senin (14/3/2022) mengatakan Rusia juga kehilangan 90 helikopter sejak pertempuran dimulai.
Lebih dari 12.000 personel militer Rusia telah tewas dan 389 tank telah disita dari pasukan Rusia.
Situs web militer Oryx juga memberikan angka tentang peralatan militer yang telah disita, rusak, atau ditinggalkan.
Oryx memantau penghancuran peralatan militer melalui laporan sumber terbuka, seperti media sosial.
Baca juga: Kejagung Ukraina: Rusia Telah Membunuh 97 Anak Ukraina
Baca juga: Penasihat Presiden Ukraina Prediksi Invasi Rusia akan Berakhir Mei 2022, Ini Alasannya
Setiap laporan kehilangan perlu didukung dengan bukti foto.
Perhitungan Oryx soal pesawat yang ditangkap atau dijatuhkan oleh angkatan bersenjata Ukraina jauh lebih rendah.
Diperkirakan hanya 13 pesawat Rusia yang hilang sejak perang dimulai.
Sementara itu, dikatakan Ukraina telah kehilangan 9 pesawat.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Komentar
Posting Komentar