Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan - idntimes

 www.idntimes.com

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Indriyani
6-8 minutesInfeksi virus pada mulut yang rentan menyerang anak-anak

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan ilustrasi anak kecil menahan sakit (pexels.com/cottonbro)

Herpangina adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan benjolan kecil mirip lepuh di bagian mulut. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit akibat luka di bagian belakang mulut dan tenggorokan. Dalam kasus parah, herpangina bisa hadir bersamaan dengan lesi atau jaringan abnormal di mulut.

Dilansir Stanford Childrens's Health, herpangina dilaporkan sering menyerang anak-anak usia sekitar 3 sampai 10 tahun. Penyakit ini paling sering teridentifikasi pada musim panas dan musim gugur.

1. Gejala

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak sedang demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Beberapa anak yang terserang herpangina dapat mengembangkan gejala yang bervariasi, tergantung kondisi masing-masing individu. Namun, gejala paling umum yang biasa ditunjukkan adalah:

  • Demam tinggi.
  • Kelelahan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Kesulitan menelan.
  • Sakit leher dan kepala.
  • Hilang nafsu makan.
  • Intensitas muntah atau meneteskan air liur.
  • Muncul lecet di tenggorokan dan mulut yang berwarna abu-abu kemerahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Karena banyak anak yang susah makan atau minum karena menahan sakit, mereka mungkin lebih berisiko mengalami dehidrasi.

Herpangina cenderung menginfeksi pada 7 hari pertama setelah tertular. Biasanya pada tahap awal tidak menunjukkan gejala. Saat itu, virus sedang berada dalam masa inkubasi.

2. Penyebab

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak sedang terlelap (pexels.com/cottonbro)

Herpangina paling sering disebabkan oleh virus coxsackie tipe A. Selain itu, penyakit ini juga bisa juga terjadi akibat enterovirus 71, virus coxsackie tipe B, dan echovirus (kasusnya lebih jarang).

Infeksi virus tersebut sifatnya sangat menular terlebih pada anak-anak. Ini karena mereka belum mengembangkan antibodi yang kuat untuk melawan infeksi virus.

Virus penyebab herpangina dapat menyebar melalui cipratan bersin, batuk, atau kontak dengan kotoran. Namun, setelah anak terkena herpangina, biasanya mereka mengembangkan kekebalan tubuh alami terhadap virus penyebab penyakit.

Salah satu cara membantu mengurangi risiko penyebaran virus adalah dengan menanamkan kebiasaan mencuci tangan yang benar.

Baca Juga: Hipomagnesemia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

3. Diagnosis

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi dokter memeriksa anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Diagnosis herpangina ditegakkan berdasarkan tinjauan riwayat medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Bintil pada herpangina memiliki ciri yang berbeda, sehingga lebih mudah bagi dokter untuk membedakan antara penyakit ini dengan kondisi lain. Tes laboratorium mungkin direkomendasikan untuk menguji enterovirus. Namun, umumnya tes laboratorium jarang dilakukan.

Beberapa faktor lain yang juga dipertimbangkan dalam proses diagnosis di antaranya:

  • Usia anak yang terinfeksi.
  • Paparan dari orang lain dengan kondisi yang sama.
  • Masa inkubasi virus.
  • Waktu terkait pembagian musim.

4. Pengobatan

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak minum susu (pexels.com/Alex Green)

Tujuan pengobatan herpangina menitikberatkan pada manajemen kondisi untuk mengurangi rasa sakit sampai sembuh. Waktu yang diperlukan untuk pengobatan berkisar antara 7 sampai 10 hari.

Beberapa opsi perawatan dan pengobatan untuk herpangina meliputi:

  • Konsumsi obat pereda nyeri: Parasetamol atau ibuprofen dapat dikonsumsi guna membantu mengontrol demam, sakit kepala, serta nyeri di mulut dan tenggorokan.
  • Anestesi topikal: Penggunaan lidocaine, krim, atau gel topikal lain dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Penting untuk diingat bahwa produk yang digunakan harus dari anjuran dokter dan disesuaikan dengan usia anak.
  • Berkumur: Berkumur dengan larutan air garam dan hangat juga bisa membantu meredakan rasa sakit. Ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan.
  • Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi: Dehidrasi menjadi ancaman bagi anak yang mengalami herpangina. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk bertindak lebih aktif dalam memenuhi kebutuhan cairan anak. Ingat, minuman panas dan jus buah tidak dianjurkan untuk diberikan karena dapat memperburuk rasa sakit.
  • Makan makanan yang tidak memperburuk iritasi: Makanan panas, pedas, dan asin dapat memperburuk gejala herpangina. Pilihan makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah buah (kecuali buah dengan rasa asam seperti jeruk), sayuran, dan susu.

5. Pencegahan

Herpangina: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Seperti yang telah disinggung pada bagian awal, tindakan preventif yang dinilai efektif menghalau herpangina adalah membiasakan anak rajin mencuci tangan. Orang tua perlu mengedukasi anak bahwa setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan harus mencuci tangan terlebih dahulu.

Bentuk pencegahan lain adalah pada saat batuk atau bersin, dianjurkan menutup mulut untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus. Selanjutnya anak didorong untuk mencuci tangan. Dengan demikian, anak harus mendapatkan pengetahuan mengenai cara cuci tangan yang benar.

Herpangina sangat menular di kalangan anak-anak, tetapi pada kondisi yang ringan biasanya akan sembuh dalam kurung waktu seminggu atau lebih. Masalah lain yang sering ditimbulkan oleh herpangina adalah dehidrasi. Ini bisa dicegah dengan perawatan rumahan, yakni memenuhi kebutuhan cairan anak. Terlepas dari penyakit infeksi ini, anak sudah seharusnya dibiasakan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sedini mungkin.

Baca Juga: Kriptosporidiosis: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topic:

Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya

Baca Juga

Komentar