Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Sanggah Video Viral Anak SD Kebal Jarum Suntik, Dinkes: Tak ada Giat Vaksinasi di Sana - suaramerdeka

 

Sanggah Video Viral Anak SD Kebal Jarum Suntik, Dinkes: Tak ada Giat Vaksinasi di Sana

By
Wahyu Asyari Muntoha
suaramerdeka.com
3 min
Tangkapan Layar Video Viral anak tak mempan disuntik
Tangkapan Layar Video Viral anak tak mempan disuntik

SUARAMERDEKA.COM - Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang menampilkan seorang anak SD kebal disuntik.

Video itu diunggah oleh akun Twitter @alfajri221810 pada 5 Maret 2022.

Video pendek berdurasi 28 ini menampilkan seorang anak SD yang tidak mempan disuntik dengan narasi karena dibekali ilmu kebal oleh orang tuanya

"Dinas kesehatan provinsi Banten kesulitan saat suntik vaksin pada anak2 suku baduy luar karena banyak anak2 yg dibekali ilmu kebal oleh kedua orang tua nya," cuit akun @alfajri221810.

Video itu menjadi viral lantaran ditonton oleh ratusan ribu orang di Twitter.

Tb Mulyana, Kasi SIKK, mewakili Dinkes Kab Lebak, memberikan pernyataannya.

“Tidak ada giat vaksinasi anak sekolah di masyarakat Baduy seperti yang tergambar dalam video viral anak SD kebal jarum,” katanya, dikutip dari Pikiran-Rakyat, 9 Maret 2022.

Dinkes sebelumnya berkoordinasi dengan kepala puskesmas penyangga masyarakat Baduy, diantaranya PKM Cisimeut, PKM Sobang, PKM Bojongmanik dan PKM Cirinten.

Atas pernyataan ini, dapat dipastikan bahwa video tersebut tidak terjadi di Banten seperti yang diberitakan sebelumnya.

Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada 6 Maret 2022 lalu, juga melakukan konfirmasi isu anak SD kebal tersebut melalui laman resminya.

Kepala TU Puskesmas Cisimeut, Iton Rustansi mengatakan, video tersebut dipastikan hoaks.

Iton memastikan bahwa tidak pernah ada kegiatan vaksinasi seperti yang ada dalam tampilan video tersebut.

Menurutnya, video yang viral tersebut bukan berasal dari wilayah kerjanya di suku Badui.

Iton juga menjelaskan, jika warga Badui termasuk anak-anak mereka telah mendapatkan vaksin Covid-19 sebelumnya.

Melalui kesempatan itu, ia juga berharap tidak ada pihak yang menyalahgunakan video yang mengatasnamakan warga suku Badui.

Sementara itu, Dr. Ryu Hasan, seorang pakar Neurosains dari Indonesia memberikan tanggapan hal itu dari sisi medis.

Dr Ryu menjelaskan bahwa Adanya jaringan parut (scar) karena luka atau infeksi, bisa menyulitkan memasukkan jarum di area tersebut.

"Salah satu kondisi medis yg bisa membuat kulit menjadi tebal dan kenyal sehingga sulit ditembus oleh jarum suntik adalah SCLERODERMA," katanya melalui akun Twitter pribadinya @ryuhasan. ***

Posting Komentar

0 Komentar