Swedia Marah, 4 Jet Tempur Rusia Langgar Wilayah, Kirim Militer & 5.000 Senjata Anti-tank ke Ukraina - Tribunnews

 

Swedia Marah, 4 Jet Tempur Rusia Langgar Wilayah, Kirim Militer & 5.000 Senjata Anti-tank ke Ukraina - Halaman all

Ilustrasi: Dua jet Su-27 Rusia
Ilustrasi: Dua jet Su-27 Rusia

SRIPOKU.COM, STOCKHOLM - Sebanyak 4 pesawat tempur Rusia telah melakukan pelanggaran terhadap wilayah udara Swedia.

Meskipun hanya secara singkat, tapi Angkatan Bersenjata Swedia menilai pelanggaran itu tidak dapat diterima dari menjadi sangat serius.

Jet tempur Rusia itu memasuki wilayah Swedia di atas Laut Baltik pada Rabu (3/3/2022).

Berdasarkan laporan Angkatan Bersenjata Swedia, sebagaimana dilansir Reuters, keempat jet tempur Rusia tersebut masing-masing adalah dua Su-27 dan dua Su-24.

Keempat jet tempur Rusia itu secara singkat memasuki wilayah udara Swedia di sebelah timur Pulau Gotland di Laut Baltik.

Angkatan Bersenjata Swedia menambahkan bahwa jet tempur JAS 39 Gripen milik Swedia dikirim untuk mendokumentasikan pelanggaran tersebut.

"Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist kepada kantor berita TT.

"Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati," sambung Hultqvist.

Angkatan Bersenjata Swedia mengatakan, situasi masih terkendali dan insiden itu menunjukkan kesiapan yang baik.

"Mengingat situasi saat ini, kami memandang peristiwa ini dengan sangat serius," imbuh Angkatan Bersenjata Swedia.

Swedia pada Minggu (27/2/2022) mengatakan akan mengirim bantuan militer, termasuk 5.000 senjata anti-tank ke Ukraina.

Keputusan tersebut merupakan yang pertama sejak 1939 ketika Swedia mengirim senjata ke negara yang sedang berperang.

Orang Kaya Rusia Kesal

Sementara dari dalam negeri Rusia dilaporkan, orang kaya Rusia pendukung Presiden Vladimir Putin diyakini mulai kesal dan lelah terhadap sang pemimpin.

Apalagi mereka ikut terseret sanksi yang dijatuhkan Barat kepada mereka atas tindakan Putin menyerang Ukraina.

Selain itu, Rusia juga gagal memenuhi target untuk menyelesaikan serangan ke Ukraina untuk 72 jam ke depan, yang sebelumnya diharapkan bisa terjadi.

Menurut Analisis Pertahanan, Profesor Michael Clarke hal itu membuat Putin berpeluang dikhianati atau banyak yang tak mempedulikannya lagi.

“Banyak dari orang-orang bekuasa di lingkaran terdalam Putin kini menghadapi penghinaan, dikucilkan dari panggung dunia dan kekayaan besar mereka dalam bahaya serius,” tulisnya di The Sun.

“Setidaknya ada 200 oligarki yang menjadi kaya berkat Putin dan dari korupsi pendahulunya, tetapi mereka akan mulai mempertanyakan kesetiaan mereka,” tambahnya.

Clarke mengatakan para orang kaya ini mulai pergi meninggalkan Eropa jika kekayaan mereka akhirnya di sita.

“Mereka akan mulai berpikir apa gunanya kekayaan jika terperangkap seperti orang buangan di Rusia yang terisolasi dengan kota-kota dunia seperti New York dan London,” tuturnya.

“Terlarang dari perairan Mediterania, restoran berbintang Michelin dan juga meja judi di Monako,” lanjutnya.

Komentar

Baca Juga

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek