G20 Bahas Upaya Atasi Risiko Krisis Pangan Akibat Perang Rusia-Ukraina - katadata

 

G20 Bahas Upaya Atasi Risiko Krisis Pangan Akibat Perang Rusia-Ukraina

krisis pangan, G20, pangan, perang rusia-ukraina
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.
Ilustrasi. Indeks harga pangan dunia telah berada di level 159,3 pada Maret 2022. Angka tersebut merupakan level tertingginya sejak 1990.
21/4/2022, 07.00 WIB

Dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian global, terutama gangguan pasokan pangan dan energi menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan G20 di Washington DC pada Rabu (20/4). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut upaya mengatasi masalah ini penting untuk memberi kepastian terhadap perekonomian.

"Ini adalah salah satu risiko yang disampaikan oleh semua anggota G20 bahwa perang menciptakan krisis pada ketahanan pangan dan energi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Kamis (21/4).

Ia mengatakan, Indonesia sebagai presidensi G20 turut mengundang Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk memberikan asesmen terhadap kondisi terkini. Di samping itu, akan banyak inisiatif lainnya baik dalam kerangka kerja G20 maupun skala global terkait upaya mewujudkan ketahanan pangan dan energi yang lebih baik.

Isu ini merupakan area yang dinilai masih sangat awal tetapi sudah diakui sebagai salah satu persoalan yang sangat penting dalam kaitannya terhadap pemulihan ekonomi. "Ini akan menciptakan lebih banyak kepastian pada ekonomi global," kata Sri Mulyani. 

Ia mengapresiasi langkah sejumlah negara, salah satunya Amerika Serikat yang berinisiatif menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) terkait krisis pangan dan energi tersebut. Agenda ini dijadwalkan digelar pada Selasa pekan depan.  

Mengutip Reuters, pertemuan itu akan mencakup kepala Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian, serta menteri yang mewakili negara-negara G7 dan G20 dan pakar teknis dari lembaga keuangan internasional.

Advertising
Advertising

"Sifat kerjasama dan kolaborasi G20 biasanya beberapa negara di dalam anggota memiliki inisiatif dan mereka kemudian akan membuat kegiatan tertentu, memobilisasi dukungan, dan ketika sangat penting dapat ditangani dalam G20," kata Sri Mulyani.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya