Ayam di Thailand Diklaim Lebih Sehat Usai Diberi Pakan Ganja - detikjabar

 

Ayam di Thailand Diklaim Lebih Sehat Usai Diberi Pakan Ganja

Tim detikInet - detikJabar
Selasa, 28 Jun 2022 19:30 WIB
Ilustrasi ayam betina.
Ilustrasi ayam. (Foto: unsplash)
Jakarta -

Di Thailand ternyata ada ayam yang diberi pakan ganja. Hasilnya, ayam ini bahkan diklaim lebih sehat.

Hal ini dilakukan Ong-ard Panyachatiraksa, seorang pemilik pertanian di utara Thailand. Ia memiliki lisensi untuk menanam ganja obat. Karena produksi daun ganja yang berlimpah, ia memanfaatkannya untuk dijadikan pakan ayam.

Apa yang dilakukan Ong-ard Panyachatiraksa menarik rasa penasaran akademi dari Universitas Chiang Mai. Dikutip dari detikInet, Selasa (28/6/2022), sejak Januari, mereka mempelajari 1.000 ayam di peternakan organik Pethlanna Ong-ard, di Lampang, untuk melihat bagaimana respons unggas tersebut ketika ganja dicampurkan ke dalam pakan atau air minum mereka.

Dikutip detikInet dari The Guardian, Minggu (19/6/2022) hasilnya, menurut Chompunut Lumsangkul, asisten profesor di departemen ilmu hewan dan akuatik Universitas Chiang Mai yang memimpin penelitian, menjanjikan dan menunjukkan ganja dapat membantu mengurangi ketergantungan petani pada antibiotik.

Chompunut mengamati ayam-ayam tersebut untuk melihat apa dampak ganja terhadap pertumbuhan mereka, kerentanan terhadap penyakit, dan untuk melihat apakah daging dan telur mereka berbeda kualitasnya, atau apakah mengandung cannabinoids.

Ayam-ayam itu diberi tanaman dengan intensitas berbeda. Bentuk ganja yang diberikan juga dalam bentuk yang berbeda. Beberapa diberi air yang direbus dengan daun ganja, sementara lainnya diberi makan dicampur daun ganja yang dihancurkan.

"Tidak ada perilaku abnormal yang diamati pada ayam. Pada tingkat intensitas yang kami berikan kepada mereka, dosis ganja tidak akan membuat ayam mabuk," kata Chompunut.

Diketahui kadar tetrahydrocannabinol (THC), zat psikoaktif tanaman yang membuat orang merasa teler, dan cannabidiol (CBD) senyawa yang tidak membuat mabuk, dalam daun berkisar antara 0,2 hingga 0,4%.

"Saya mencoba menemukan level yang cocok untuk mereka yang dapat membantu mereka meningkatkan kekebalan dan kinerja tanpa efek buruk," kata Chompunut.

Hasilnya belum dipublikasikan, tetapi Chompunut telah mengamati tanda-tanda positif. Ayam yang diberi suplemen ganja cenderung mengalami lebih sedikit kasus bronkitis burung. Sedangkan kualitas dagingnya, dinilai dari komposisi protein, lemak dan kelembapannya, serta kelembutannya, dinilai lebih unggul dari ayam lain.

"Manfaat ganja untuk pengobatan dan memasak telah lama dikenal dalam tradisi Thailand. Ini adalah kearifan lokal masyarakat Thailand untuk menggunakan (daun) ganja sebagai bahan tambahan makanan, mencampurnya sebagai bahan untuk membuat mie ayam. Orang-orang memasukkannya ke dalam sup agar rasanya lebih enak," sebut Chompunut, seraya menambahkan ia ingin menyelidiki ilmu di balik praktik semacam itu.

Tidak jelas mengapa ganja memiliki efek positif pada ayam. Menurutnya mungkin saja senyawa bioaktif dalam ganja telah merangsang kesehatan usus ayam, kekebalan, hinga meningkatkan kinerjanya.

Chompunut mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengamati apakah ganja dapat menggantikan antibiotik dalam peternakan ayam. Chompunut merencanakan studi kedua yang akan menggunakan ekstrak ganja dengan intensitas yang lebih tinggi untuk mengamati apa dampaknya terhadap penyakit dan tingkat kematian di antara ayam.



(ors/ors)

Baca Juga

Komentar