Dubes Ukraina Komentari Rencana Jokowi ke Moskow: Setiap Sen Rusia untuk Perang - Tempo

 

Dubes Ukraina Komentari Rencana Jokowi ke Moskow: Setiap Sen Rusia untuk Perang

Reporter:

Daniel Ahmad

Editor:

Dewi Rina Cahyani

Kamis, 16 Juni 2022 19:33 WIB
Dubes Ukraina Komentari Rencana Jokowi ke Moskow: Setiap Sen Rusia untuk Perang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela pertemuan KTT ASEAN-Rusia di Singapura, Rabu, 14 November 2018. Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.COJakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menanggapi rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Rusia pada akhir Juni. Hamianin mengingatkan, setiap kerja sama yang terjalin dengan Moskow berpotensi menjadi sumber pendanaan bagi Rusia untuk menginvasi Ukraina.

"Saya tidak akan berbicara tentang posisi Indonesia, terserah pemerintah, DPR, dan rakyat untuk memutuskan. Tetapi harus dipahami bahwa setiap dolar yang diterima oleh Rusia, setiap barel minyak yang terjual habis digunakan untuk membiayai perang agresif ini," kata Hamianin saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Juni 2022.

Hamianin mengatakan, dari dana yang diperoleh tersebut Rusia membunuh warga sipil dan menghancurkan kota-kota di Ukraina. Dia menambahkan negara non-blok seperti Indonesia dapat mengambil langkah-langkah efisien untuk menghentikan perang, seperti membantu pihak terjajah, mengutuk sampai menjatuhkan sanksi kepada agresor.

"Sanksi terhadap Rusia ditujukan untuk menghentikan agresi saja. Tidak ada uang, tidak ada perang. Kita harus mengurangi sumber pendapatan Rusia. Sangat penting untuk melakukan sesuatu yang konkret dan nyata," kata Hamianin.

Sumber dari kantor kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan kepada TASS pada Selasa, 14 Juni 2022, bahwa Presiden Vladimir Putin akan bertemu dengan Jokowi di Moskow pada 30 Juni. Dia mengatakan, kunjungan Jokowi ini bakal sangat penting.

"Kami sedang mempersiapkannya sekarang," kata sumber tersebut. Sumber Kremlin itu juga membahas forum G20 yang sekarang diketuai Indonesia dan pentingnya hubungan bilateral kedua negara.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah belum bisa mengkonfirmasi perjalanan Jokowi ini. Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, juga tidak menanggapi pertanyaan Tempo saat dimintai komentar via pesan Telegram.

Hamianin menyatakan, jika salah satu tujuan Jokowi ke Moskow adalah untuk menjadi penengah perang, dia berharap itu benar-benar terwujud. Sebab, Ukraina masih diserang secara kejam dan banyak orang mati setiap hari.

Namun dia meminta Jokowi memiliki rencana konkret seandainya Putin tidak mau berunding. "Perang harus dihentikan dan Rusia harus dihukum berat. Jika tidak, dunia mungkin akan tenggelam ke dalam krisis global yang sangat serius," katanya.

Baca: Ukraina Ancam Hancurkan Jembatan Terpanjang di Eropa dengan Senjata Barat

DANIEL AHMAD

Baca Juga

Komentar