BLT Rp 600.000, Organda: Tak Cukup
Selasa, 6 September 2022 | 13:59 WIB
Oleh: Agnes Valentina Christa / WM
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Organda dan Korwil, Shafruhan Sinungan mengatakan, bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 per bulan dinilai kurang cukup.
"BLT gak ada arti sama sekali, hitung saja Rp 5.000 sehari untuk bensin mana cukup. Rp 600.000 itu gak cukup per bulan, sementara beban hidup masyarakat masih berat," katanya kepada Beritasatu.com, pada, Selasa (6/9/2022).
Diketahui, pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022). Kenaikan Harga BBM meliputi Petralite, Solar, dan Pertamax.
Sebagai info, kenaikan harga BBM jenis Petralite naik dari Rp 7.000 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, jenis solar naik dari Rp 5.000 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan jenis Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Terkait kenaikan tersebut, pemerintah telah menyiapkan BLT kepada masyarakat kelompok penerima (KPM). Bantuan ini dilakukan sebagai antisipasi dari dampak kenaikan harga BBM
Anggaran yang siap disalurkan oleh pemerintah sebagai dana bantuan sebesar Rp 24,17 triliun, dan Rp 12,4 trilliun. Rencannya, BLT BBM ini akan di berikan kepada 20,65 juta masyarakat kurang mampu, dan dibayarkan 2 kali atau masing-masing Rp 300.000 per term.
Merespons hal tersebut, Shafruhan mengatakan, pemberian BLT dari pemerintah dinilai tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terutama para sopir angkutan umum. Dia menilai, BLT bukanlah solusi yang tepat dan hanya untuk meredam kemarahan masyarakat.
Dia mengkritik, penyaluran BLT seringkali tidak akurat dan tidak menyeluruh bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Komentar
Posting Komentar