Dijuluki Ratu Perawan, Ini Alasan Mengapa Queen Elizabeth I Tidak Pernah Menikah | Indozone.id
Janji masa kecil dan politik
INDOZONE.ID - Kisah cinta Ratu Elizabeth II dengan Pangeran Philip belakangan kembali menyita perhatian dunia. Sejoli itu disebut-sebut menjadi bukti pasangan yang saling jaga dna setia samoai mati.
Namun berbeda dengan Ratu Elizabeth II, Ratu Elizabeth I ternyata tidak pernah merasakan indahnya kasih sayang seorang suami sebab selama hidupnya dia tidak pernah menikah.
Dikutip dari Marca, Ratu Elizabeth I menyatakan bahwa dia tidak akan menikahi siapa pun karena sudah terikat pada seorang suami yang merupakan 'Kerajaan Inggris.'
Dia sendiri mengambil mahkota kerajaan pada 15 Januari 1559, setelah kakak tirinya, Mary meninggal karena influenza pada 1558.
Selama kekuasaan itu, Ratu Elizabeth I memang sengaja untuk tidak menikah meski banyak pria yang ingin meminangnya. Karena itulah dia dijuluki sebagai Ratu Perawan.
Janji masa kecil dan politik jadi alasan
Usut punya usut keputusannya itu berasal dari janji masa kecil . Di mana pada umur delapan tahun Elizabeth I sudah yakin bahwa tidak akan menikah selama hidupnya.
Namun dalam buku yang berjudul Elizabeth The Queen karangan Alison Weir, keputusan Elizabeth I tidak menikah semata-mata bukan hanya menepati janji, melainkan ada hubungannya dengan dunia politisi dan pribadi sang ratu.
Dia takut menikah lantaran pernah menjadi saksi hancurnya kehidupan rumah tangga kakak perempuannya, Mary 1 dengan Philip II.
Ratu Elizabeth I (See U in History/Mythology)Selain itu, Elizabeth I meyakini bahwa seorang ratu membutuhkan suami untuk membuat keputusan politik untuknya dan mengatur serta memimpin kampanye militernya sehingga kekuasaanya akan terpengaruh.
Padahal semasa hidupnya, banyak yang melamar Ratu Elizabeth I dan semuanya tentu dari keluarga bangsawan baik di Inggris maupun dari negara asing.
Sayangnya, tak satupun dari mereka menjadi suaminya. Sang ratu justru malah memberikan harapan tak berujung pada para bangsawan ini.
Ratu Elizabeth I (See U in History/Mythology)Hal tersebut dilakukan dengan dasar kepentingan politik untuk menjaga hubungan tetap erat tanpa saling berkomitmen satu sama lain.
Mengutamakan kepentingan kerajaan
Selain itu, di abad ke-16, seorang penguasa dalam hal ini ratu adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas negara. Jika dia menikah, maka suaminya akan menjadi pemegang kekuatan tertinggi atas dirinya karena posisinya merupakan seorang istri.
Elizabeth I sadar bahwa jika dia menikah dan menjadi ibu, maka kekuatannya sebagai ratu akan terkikis.
Namun belakangan diketahui jika ada satu pria yang dekat dengannya yaitu Earl of Leicester. Pria ini adalah pria yang dekat dengannya lebih dari 30 tahun.
[Category Media Informasi]
[Tags Featured,Ratu Elizabeth I]
Komentar
Posting Komentar