Bos Grup Wagner Akui Pasukan Ukraina Kukuh Pertahankan Bakhmut Halaman all - Kompas

 

Bos Grup Wagner Akui Pasukan Ukraina Kukuh Pertahankan Bakhmut Halaman all - Kompas.com

Tentara Ukraina menembakkan howitzer self-propelled ke arah posisi Rusia di dekat Bakhmut, lokasi pertempuran terberat, wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa, 7 Maret 2023.

KYIV, KOMPAS.com – Bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengakui bahwa pasukan Ukraina berkukuh mempertahankan Kota Bakhmut.

Oleh karena itu, Prigozhin menyampaikan bahwa pasukannya membutuhkan lebih banyak dukungan dari militer reguler sebelum mencoba untuk maju lebih jauh.

Pertempuran atas Kota Bakhmut menjadi palagan paling berdarah dan paling lama selama perang yang berkecamuk dalam setahun lebih.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, penguasaan atas Bakhmut akan memungkinkan Rusia untuk maju lebih jauh di Ukraina timur.

Video Terkini

Detik-detik Pertempuran Rusia dan Ukraina di Kota Bakhmut
Detik-detik Pertempuran Rusia dan Ukraina di Kota Bakhmut

Akan tetapi, Prigozhin menyampaikan bahwa misi untuk merebut Kota Bakhmut secara penuh masih jauh dari selesai, sebagaimana dilansir Reuters.

“Harus dikatakan dengan jelas bahwa musuh tidak ke mana-mana,” kata Prigozhin di saluran Telegram-nya.

Dia mengatakan, pasukan Ukraina telah mengorganisasi pertahanan yang kuat di dalam kota, terutama di sepanjang jalur kereta api dan di gedung-gedung tinggi di barat kota.

Jika pasukan Ukraina mundur, kata Prigozhin, mereka akan mengambil posisi baru di pinggiran dan di Chasiv Yar ke arah barat.

“Itu sebabnya, menurut saya, untuk saat ini tidak ada pembicaraan tentang serangan apa pun,” ucap Prigozhin.

Prigozhin memperjelas bahwa dia belum puas dengan dukungan yang dia terima dari militer Rusia, termasuk yang menyerang area depan yang berdekatan.

“Pertanyaan pertama adalah memastikan bahwa kami terlindungi dengan baik (dengan tanda seru besar). Yang kedua adalah memastikan bahwa perintah kita diatur dengan benar,” ujar Prigozhin.

“Dan ketiga, itu amunisi (tanda seru lainnya),” tambahnya, setelah sebelumnya menuduh Moskwa beberapa kali membuat pasukannya kekurangan amunisi.

Dia turut mengkritik komandan militer Rusia yang memimpin perang di Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (5/4/2023) mengumumkan potensi penarikan pasukan dari Bakhmut.

Dia mengatakan, Kyiv akan mengambil keputusan yang sesuai jika pasukannya berisiko dikepung oleh pasukan Rusia.

Baca Juga

Komentar