Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Kinerja Bertumbuh, PTPP Tegaskan dalam Kondisi Sehat By BeritaSatu

 

Kinerja Bertumbuh, PTPP Tegaskan dalam Kondisi Sehat

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
April 14, 2023
Ilustrasi PT PP Persero Tbk.
Ilustrasi PT PP Persero Tbk.

Jakarta, Beritasatu.com - PT PP (Persero) Tbk atau PTPP, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi, menegaskan perseroan saat ini dalam kondisi sehat. Penilaian ini berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dengan Nomor KEP-100/MBU/2022 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Perseroan menekankan bahwa kondisi perusahaan saat ini dalam keadaan sehat tercermin dari hasil tingkat kesehatan yang telah dinilai oleh kantor akuntan publik (KAP) secara objektif,” kata Sekretaris Perusahaan PTPP (Persero) Bakhtiyar Efendi, saat mengklarifikasi atas beberapa indikasi pemberitaan di tengah merebaknya isu kinerja BUMN Karya, di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Bakhtiyar menjelaskan, penilaian tingkat kesehatan tersebut dinilai berdasarkan tiga aspek yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi yang terdapat pada perusahaan.

Dalam hal kemampuan melunasi kewajibannya, PTPP menekankan bahwa perusahaan berhasil memperoleh kembali peringkat Single A (idA) dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat perusahaan tersebut berlaku selama satu tahun sejak Maret 2023 sampai dengan Maret 2024.

Peringkat Single A menandakan bahwa PTPP memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan dalam jangka panjang.

Saat ini, kenaikan utang perusahaan sejalan dengan kenaikan aset dan pendapatan usaha perusahaan
sehingga dapat dikatakan hal tersebut adalah wajar.

Sejak tahun 2016, PTPP telah melakukan berbagai aksi korporasi besar melalui pembentukan BUJT dan aktivitas investasi lainnya, seperti pendirian PT PP Infrastruktur, PT PP Semarang Demak, PT KIT Batang, PT Celebes Railways Indonesia, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, PT Jasamarga Pandaan Malang, dan lainnya.

"Pendanaan ini berkontribusi terhadap laba perusahaan baik melalui sinergi lini bisnis, maupun peluang mendapatkan proyek baru melalui kegiatan investasi," kata Bakhtiyar.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Meninjau rasio kas perusahaan, data menunjukkan adanya penurunan namun hal tersebut terjadi dikarenakan adanya penyerapan terhadap dana rights issue dan PMN yang berhasil dihimpun perusahaan pada tahun 2016 lalu.

PTPP menghimpun dana segar dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) melalui program rights issue sebesar Rp 2,16 triliun dan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp 2,25 triliun.

Sampai dengan saat ini, PTPP telah merealisasikan penyerapan dana tersebut sebesar 24% untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroran, dan sisanya sebesar 76% telah digunakan sebagai modal belanja perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan proyek infrastruktur prioritas, seperti pembangunan kawasan pelabuhan, jalan tol, apartemen menengah, kawasan industri, dan pembangkit listrik.

Dalam rangka peningkatan arus kas perusahaan, PTPP telah melakukan aksi korporasi berupa pelepasan aset entitas asosiasi, yaitu Jalan Tol Pandaan Malang, Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi, dan Jalan Tol Cisumdawu.

Kedepannya, PTPP akan melanjutkan penguatan arus kas untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan melalui pelepasan asset. PTPP juga akan terus memperkuat core business konstruksi dengan selektif dalam pemilihan proyek-proyek prospektif
yang berkontribusi terhadap laba maupun arus kas perusahaan.

PTPP berhasil bertahan di tengah kondisi yang penuh tantangan selama masa pandemi Covid-19 lalu, dimana perusahaan mampu bersaing dan membuktikan performanya dengan adanya peningkatan dibandingkan dengan kinerja di tahun sebelumnya.

Secara year on year (yoy), kontrak baru tumbuh sebesar 46,64%, pendapatan usaha tumbuh sebesar 12,87%, dan
laba kotor tumbuh sebesar 23,00%. Kontribusi utama kinerja perusahaan didominasi oleh core business induk dengan pendapatan usaha sebesar Rp. 12,11 triliun, hal ini menunjukkan kekuatan lini bisnis PTPP di sektor konstruksi.

"Meskipun kondisi perusahaan belum sepenuhnya pulih, PTPP menunjukkan konsistensi untuk terus tumbuh. Sekali lagi kami sampaikan bahwa PTPP tetap berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban dari stakeholders dan lenders dengan baik,” ujar Bakhtiyar Efendi.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

URL berhasil di salin.

Posting Komentar

0 Komentar