Ad Code

Responsive Advertisement

Latihan Militer Angkatan Udara Terbesar NATO Tak Akan Ganggu Penerbangan Komersial - inews

 

Latihan Militer Angkatan Udara Terbesar NATO Tak Akan Ganggu Penerbangan Komersial

Lumaya 
Latihan Militer Angkatan Udara Terbesar NATO Tak Akan Ganggu Penerbangan Komersial
Latihan perang angkatan udara terbesar NATO pada Juni nanti tidak akan membatalkan penerbangan komersial. (Foto: Reuters)

LONDON, iNews.id - Latihan perang angkatan udara terbesar NATO pada Juni nanti tidak akan membatalkan penerbangan komersial. Sebelumnya, industri penerbangan Jerman khawatir latihan tersebut dapat menyebabkan gangguan.

"Latihan NATO tidak mungkin menyebabkan pembatalan penerbangan komersial," kata manajer lalu lintas udara utama Eropa, Eurocontrol. 

Baca Juga

Air Defender 23 akan menjadi salah satu latihan udara terbesar dalam sejarah NATO. Ada 25 negara yang ambil bagian dalam latihan bersama di wilayah udara Jerman, Belanda, dan Ceko tersebut. 

"Ini akan menggunakan koridor udara yang sering digunakan untuk tujuan pelatihan," kata angkatan udara Jerman.

Baca Juga

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun lalu, wilayah udara komersial di atas Ukraina telah ditutup. Hal itu menyebabkan berkurangnya wilayah udara komersial di Eropa sehingga mengakibatkan lebih banyak lalu lintas berkumpul di bagian selatan benua.

Pemogokan kontrol lalu lintas udara di Prancis dan di tempat lain telah memperburuk wilayah udara yang terbatas itu. Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan pembatalan dan penundaan penerbangan di seluruh benua.

Baca Juga

Sektor penerbangan Jerman khususnya, mengkhawatirkan dampak buruk dari latihan tersebut pada penerbangan komersial. Kelompok industri Jerman BDLS telah menyerukan koordinasi yang ketat seputar latihan untuk mencegah gangguan.

"Tindakan terkoordinasi akan memungkinkan acara militer besar ini berlangsung sementara, pada saat yang sama, mengakomodasi lalu lintas udara sipil dengan dampak serendah mungkin dalam hal penundaan lalu lintas udara dan tindakan pengalihan rute," tambah Eurocontrol.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar