Pihak Berkonflik di Sudan Kuasai Laboratorium Biologis, WHO: Sangat Berbahaya
Jenewa, Beritasatu.com - Para pejabat kesehatan PBB (WHO) mengatakan pada Selasa (25/4/2023), bahwa satu pihak berkonflik di Sudan telah menguasai laboratorium kesehatan nasional di ibu kota Khartoum yang menyimpan bahan biologis. Perkembangan pertempuran di Sudan ini disebut sangat berbahaya.
Pengumuman itu dikeluarkan ketika para pejabat memperingatkan bahwa lebih banyak pengungsi dapat melarikan diri dari Sudan meskipun ada gencatan senjata antara pasukan yang bersaing.
Pertempuran yang terjadi telah menjerumuskan Sudan ke dalam kekacauan, mendorong negara Afrika yang sudah sangat bergantung pada bantuan itu ke jurang kehancuran. Sebelum bentrokan, PBB memperkirakan sepertiga penduduk Sudan, atau sekitar 16 juta orang, membutuhkan bantuan, angka yang kemungkinan akan meningkat.
Pengusiran teknisi dan pemadaman listrik di Khartoum berarti "tidak mungkin mengelola bahan biologis yang disimpan di laboratorium dengan baik untuk keperluan medis," kata WHO.
Laboratorium tersebut terletak di pusat Khartoum, dekat titik nyala pertempuran antara militer Sudan dengan Pasukan Dukungan Cepat, sebuah kelompok paramiliter yang tumbuh dari milisi Janjaweed yang terlibat dalam kekejaman dalam konflik Darfur.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar