Prihatin Atas Taiwan, Filipina Tetap Tegaskan Dukungan terhadap Satu Tiongkok
Manila, Beritasatu.com - Filipina menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan Satu Tiongkok, yang mengakui pemerintah di Beijing sebagai satu-satunya pemerintah Tiongkok yang sah. Meski demikian, Manila menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan akhir-akhir ini.
Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo menyampaikan pada Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang bahwa negaranya mengambil pendekatan independen untuk hubungan luar negeri, yang secara implisit menyatakan bahwa Filipina tidak memihak Amerika Serikat (AS) maupun Tiongkok.
Pertemuan antara Menlu Filipina dan Tiongkok itu berlangsung setelah kritik Tiongkok baru-baru ini terhadap Filipina karena dinilai mencampuri urusan Taiwan. Duta Besar Tiongkok untuk Filipina pekan lalu mengkritik Manila karena dinilai telah "memicu api" ketegangan regional dengan memperbolehkan AS menggunakan pangkalan militer tambahan di negara Asia Tenggara tersebut.
Tiongkok juga mendesak Filipina untuk "dengan tegas menentang kemerdekaan Taiwan."
"Pemimpin kami telah sepakat bahwa perbedaan kami di Laut Filipina Barat bukanlah keseluruhan gambaran hubungan kami," kata Manalo, dikutip dari Antara.
Manalo juga menyinggung posisi masing-masing antara Filipina dan Tiongkok terkait hak atas wilayah Laut Tiongkok Selatan, di mana kedua negara memiliki klaim tumpang tindih. Wilayah, yang kaya akan mineral dan merupakan jalur perdagangan yang penting itu, juga diklaim seluruhnya atau sebagian oleh Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan.
Hal itu mengacu pada pertemuan antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dan Presiden China Xi Jinping dalam kunjungan sebelumnya ke Beijing pada Januari.
"Perbedaan ini seharusnya tidak menghalangi kita untuk mencari cara mengelola secara efektif, terutama dengan mendahulukan kepentingan hak-hak warga Filipina, khususnya para nelayan yang mata pencaharian dan kesejahteraan umumnya dirusak oleh insiden dan tindakan di Laut Filipina Barat."
Laut Filipina Barat adalah nama lokal untuk bagian Laut Tiongkok Selatan di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina. Sebagai tanggapan, Qin juga menegaskan komitmen negaranya untuk membangun hubungan yang sehat dan stabil dengan Filipina.
"Di tengah situasi regional yang berubah-ubah dan bergejolak, hubungan Tiongkok dan Filipina yang sehat dan stabil memenuhi aspirasi rakyat kedua negara serta negara-negara di kawasan tersebut," kata Qin.
Kunjungan Qin berlangsung saat AS dan Filipina mengadakan latihan militer skala besar di kawasan yang berhadapan dengan Laut Tiongkok Selatan dan Taiwan. Qin, yang sedang dalam kunjungan ke Manila sampai hari Minggu (23/4/2023), juga bertemu dengan Presiden Marcos.
Marcos menggambarkan pertemuannya dengan Qin "sangat berguna" dalam membereskan masalah. Dia juga mengatakan beberapa pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Filipina dan Tiongkok mungkin telah "disalahtafsirkan."
Sekadar informasi, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada 1 Mei di Washington. Biden diharapkan dapat menegaskan kembali komitmen Washington terhadap Manila, yang merupakan sekutu perjanjian pertahanan AS.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar