AS dan Negara-Negara Arab Kecam Menteri Israel yang Datang ke Masjid Al Aqsa
- Sky.com
VIVA Dunia – Pihak Amerika Serikat menyatakan "kekhawatirannya" setelah "kunjungan provokatif" oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir ke kompleks masjid Al Aqsa, menurut sebuah pernyataan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller juga mengecam "retorika yang menghasut" tanpa menyebut nama Ben Gvir. Sebelumnya, Ben Gvir mengatakan dengan sesumbar, "Kami adalah pemilik Yerusalem dan seluruh Tanah Israel."
Dewan Urusan Wakaf Islam Yordania, yang mengelola kompleks masjid dan situs keagamaan itu, mengecam juga kunjungan Ben Gvir sebagai "langkah provokatif" yang melanggar status quo di Yerusalem. Pernyataan itu bergabung dengan kecaman dari beberapa negara Arab.
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa
- MintPress News
Temple Mount, situs kuil kuno Israel dan saat ini menjadi situs masjid Al Aqsa, adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Palestina-Israel.
“Ruang suci ini tidak boleh digunakan untuk tujuan politik, dan kami meminta semua pihak untuk menghormati kesuciannya,” tambah Miller. “Secara lebih luas, kami menegaskan kembali posisi AS yang sudah lama mendukung status quo bersejarah di tempat-tempat suci Yerusalem dan menggarisbawahi peran khusus Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem.”
Pesan itu datang bersamaan dengan teguran terhadap kebijakan Israel tentang permukiman Tepi Barat, khususnya pencabutan langkah-langkah yang mencegah orang Israel membangun kehadiran di pos terdepan Homesh.
"Menurut hukum Israel dibangun secara ilegal di atas tanah pribadi Palestina,” kata Miller, sambil meminta pemerintah Israel untuk memperhatikan komitmen yang dibuat untuk AS di bawah perdana menteri saat ini dan di masa lalu.
Warga Palestina khawatir penggunaannya sebagai museum yang luas mengancam fondasi masjid Al Aqsa. “Berkali-kali, teman-teman saya dan saya terpaksa menolak tekanan internasional dari mereka yang ingin memecah belah Yerusalem lagi,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di awal pertemuan.
menteri keamanan nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mendatangi Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
- Sky.com
Beberapa pemimpin Israel “siap untuk menyerah pada tekanan itu”, bantahnya, tetapi “kami telah bertindak berbeda,” menurut transkrip dari kantornya, merayakan perluasan permukiman Israel di Yerusalem timur yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, tetapi Palestina menginginkan sektor timur, termasuk Kota Tua, sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Komentar
Posting Komentar