Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Autopsi Awal Jenazah Korban Sekte Sesat di Kenya, Ahli Patologi: Tewas akibat Kelaparan dan Sesak Napas - inews

 

Autopsi Awal Jenazah Korban Sekte Sesat di Kenya, Ahli Patologi: Tewas akibat Kelaparan dan Sesak Napas 

5-6 minutesAutopsi Awal Jenazah Korban Sekte Sesat di Kenya, Ahli Patologi: Tewas akibat Kelaparan dan Sesak Napas Hasil autopsi awal jenazah anak-anak korban sekte sesat di Kenya mengungkapkan, mereka tewas kelaparan dan sesak napas. (Foto: Reuters)

NAIROBI, iNews.id - Hasil autopsi awal jenazah anak-anak korban sekte sesat di Kenya mengungkapkan, mereka tewas kelaparan dan sesak napas

Informasi itu disampailam ahli patologi pemerintah pada Senin (1/5/2023). Sebelumnya, para penyelidik memulai autopsi pertama pada lebih dari 100 mayat yang terkait dengan sekte sesat yang memerintahkan jemaatnya puasa hingga mati untuk bertemu Tuhan.

Shopee

FLASH SALE Rp99 DAY

Total Hadiah 2M | GRATIS ONGKIR s/d 20 RIbu | Flash Sale Rp99 | Diskon hingga 70%

LIHAT
KODE YSX

S & K ðŸ“… 31 May 2023

Baca Juga

"Umumnya, sebagian besar dari mereka mengalami kelaparan. Kami melihat ciri-ciri orang yang belum makan. Tidak ada makanan di perut. Dua menunjukkan tanda-tanda sesak napas," kata kepala ahli patologi pemerintah, Johansen Oduor kepada wartawan.

Pada hari Senin, para penyelidik mengaku telah menyelesaikan 10 autopsi, terdiri atas sembilan anak berusia antara 18 bulan hingga 10 tahun. Sementara satu lagi merupakan perempuan dewasa. 

Baca Juga

Sebelumnya, petugas menemukan 101 mayat di kuburan dangkal di Hutan Shakahola, Kilifi. Pihak berwenang mengatakan mereka yang tewas adalah pengikut Gereja Good News International, yang dipimpin oleh pendeta Paul Mackenzie. Dia dituduh menginstruksikan para pengikutnya untuk mati kelaparan agar menjadi yang pertama pergi ke surga sebelum akhir dunia.

Delapan anggota sekte yang ditemukan kurus kering di hutan kemudian meninggal. Sejauh ini, 44 orang telah diselamatkan.

Baca Juga

Mackenzie telah ditahan polisi sejak 14 April bersama 14 tersangka anggota sekte lainnya.

Jumlah kematian tersebut menjadi salah satu tragedi terburuk terkait sekte dalam sejarah baru-baru ini. Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan Palang Merah Kenya mengatakan lebih dari 300 orang telah dilaporkan hilang.

Mackenzie tidak memberikan komentar ke publik. Reuters berbicara dengan dua pengacara Mackenzie tetapi keduanya menolak mengomentari tuduhan terhadapnya.

"Sebagian besar jenazah yang ditemukan sejauh ini adalah anak-anak," kata Menteri Dalam Negeri, Kithure Kindiki, Jumat pekan lalu.

Oduor mengatakan, pemerintah sedang mengumpulkan sampel DNA dari orang-orang yang melaporkan kerabat mereka yang hilang. Dia mengatakan, proses pencocokan akan memakan waktu setidaknya satu bulan.

Pada hari Minggu, Presiden William Ruto mengatakan akan menunjuk komisi penyelidikan yudisial minggu ini untuk menyelidiki apa yang terjadi di Shakahola.

Editor : Umaya Khusniah

Follow Berita iNews di Google News


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Posting Komentar

0 Komentar