Hari Ini 25 Tahun Lalu : Kisah Presiden Soeharto Mundur, Demo Besar-besaran hingga Kerusuhan - inews

 

Hari Ini 25 Tahun Lalu : Kisah Presiden Soeharto Mundur, Demo Besar-besaran hingga Kerusuhan

5-6 minutesHari Ini 25 Tahun Lalu : Kisah Presiden Soeharto Mundur, Demo Besar-besaran hingga Kerusuhan Presiden Soeharto menyatakan mundur, pada 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB. (Foto ist).

JAKARTA, iNews.id - Peristiwa Mei 1998 selalu menjadi sejarah yang tidak pernah dilupakan. Banyak kejadian seperti demonstrasi besar-besaran mahasiswa dan masyarakat hingga turunnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.

Shopee

SHOPEE BRAND FESTIVAL

Spesial Brand Festival! Selected Product diskon s/d 40%|Mall FLASH SALE|Dapatkan Cashback Spesial s/d 50%

LIHAT
KODE YSX

S & K 📅 31 May 2023

Pada 10 Maret 1998, MPR mengesahkan Soeharto untuk kembali menjadi Presiden RI. Untuk diketahui, Presiden Soeharto memimpin Indonesia lebih dari 31 tahun, sejak 1967 hingga 1998.

Baca Juga

Kisah Presiden Soeharto Pilih Menteri, dari Mancing Bareng hingga Telepon saat Sahur

Presiden Soeharto menyatakan mundur, pada 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB. (Foto ist).
Presiden Soeharto menyatakan mundur, pada 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB. (Foto ist).

Setelah Soeharto kembali menjadi Presiden RI ketujuh kalinya, gelombang aksi mahasiswa menolak Soeharto terus meningkat dan tersebar hampir ke seluruh daerah di Indonesia. 

Pada 12 Mei 1998, Mahasiswa Trisakti di Grogol, Jakarta, mengelar aksinya tak jauh dari kampus mereka. Sampai akhirnya, di tengah aksi mahasiswa Trisakti tersebut yang mulai keluar kampus, tersiar kabar duka.

Baca Juga

Intip Villa Mewah Peninggalan Presiden Soeharto di Kepulauan Seribu, seperti Ini Sekarang! 

Empat nyawa mahasiswa Trisakti saat itu menjadi korban, yakni Hery Hartanto, Hafidhin Alifidin Royan, Elang Mulia Lesmana, dan Hendriawan Sie. 

Baca Juga

Mahfud Nilai Jadi Capres Sekarang Lebih Enak ketimbang Era Presiden Soeharto

Meninggalnya empat mahasiswa ini seperti menjadi sebuah pemicu kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Tepatnya 14 Mei 1998, Jakarta kala itu penuh dengan api dan asap tebal dari sejumlah bangunan yang terbakar.

Di hari tersebut Presiden Soeharto tidak berada di Jakarta dan tengah melakukan kunjungan ke Kairo, Mesir. Barulah pada 15 Mei 1998, Presiden Soeharto bersama rombongan mendarat di Halim Perdanakusuma, sebagai respons dari apa yang terjadi di dalam negeri.

Sejumlah pertemuan dilakukan Soeharto untuk menyikapi persoalan yang tengah terjadi. Namun penanganan dan penanggulangan tersebut tak meredupkan aksi mahasiswa yang terus mendesak Soeharto mundur.

Sejumlah pertemuan dilakukan Soeharto untuk menyikapi persoalan yang tengah terjadi. Namun penanganan dan penanggulangan tersebut tak meredupkan aksi mahasiswa yang terus mendesak Soeharto mundur. 

Hingga 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR. Aksi menduduki Gedung Dewan ini terus berlangsung, sampai akhirnya lewat siaran televisi, Presiden Soeharto menyatakan mundur, pada 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB.

Editor : Faieq Hidayat

Follow Berita iNews di Google News


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya