Ini Strategi BNI Garap Potensi Besar Transaksi Digital
Jakarta, Beritasatu.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI meyakini potensi transaksi digital masih sangat besar di Indonesia. Berdasarkan riset Google e-Conomy SEA, gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia pada 2022 sudah bernilai US$ 77 miliar, dan diperkirakan akan mencapai US$ 130 miliar pada 2025.
"Dibandingkan dengan performa transaksi channel digital kami saat ini, masih terdapat potensi pasar transaksi digital yang dapat digarap. Untuk meraih hasil yang maksimal, kami mempunyai berbagai strategi," kata Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar dalam wawancara eksklusif dengan tim BTV, Rabu (31/5/2023).
Roy memaparkan, strategi pertama yang dijalankan BNI adalah dengan selalu mendukung program-program pemerintah terkait digitalisasi transaksi dan penguatan inklusi keuangan melalui program QRIS, BIFast, standarisasi API untuk open banking, dan optimalisasi keuangan pemerintah melalui KKP/KKPD.
Kedua, BNI juga terus mengembangkan channel digital BNI Mobile Banking di segmen ritel, dengan tujuan untuk menjadi all-in-one digital banking platform. Melalui platform ini, nasabah dapat melakukan transaksi beyond banking, termasuk pembayaran berbagai tagihan dan pembelian produk lifestyle.
Ketiga, di segmen korporasi, BNI menyediakan kemudahan dengan API open banking dan BNIDirect agar nasabah perusahaan dapat bertransaksi secara terintegrasi antara sistem perusahaan dengan sistem BNI, secara aman dan lancar. Keempat, BNI juga senantiasa mendukung segmen UMKM dengan solusi unggulan seperti XPORA dan Agen46 untuk menjangkau area remote dan mendukung program inklusi keuangan.
BNI juga melihat potensi yang masih sangat besar untuk mendukung industri e-commerce, payment dan biller, e-wallet, dan e-money. Analisa dan kajian Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi e-commerce diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai Rp 533 triliun secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan nilai transaksi uang elektronik pada Maret 2023 mencapai 11,39% YoY mencapai Rp 34,1 triliun.
BNI sendiri telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam digitalisasi perbankan. Sekitar 90% dari aktivitas transaksi telah dilakukan melalui kanal non-teller, seperti aplikasi perbankan mobile dan internet banking. Saat ini, transaksi digital sudah mendominasi transaksi perbankan ritel di BNI. Pada bulan Maret 2023, BNI Mobile Banking telah diinstal oleh lebih dari 14 juta pelanggan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar