Sistem Patriot AS Tembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia, Permalukan Putin
Senin, 08 Mei 2023 - 07:51 WIB
A A A
KIEV - Ukraina telah mengonfirmasi berhasil menembak jatuh rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal Rusia untuk pertama kalinya dengan sistem pertahanan Patriot buatan Amerika Serikat (AS).
Insiden yang terjadi di atas Kiev pada Kamis pekan lalu itu akan mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini menggembar-gemborkan senjata hipersonik Moskow tak tertandingi dan mustahil dicegat sistem pertahanan manapun.
Konfirmasi Ukraina itu datang dari komandan Angkatan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk pada Sabtu pekan lalu. Dia menggambarkannya sebagai peristiwa bersejarah.
Insiden yang terjadi di atas Kiev pada Kamis pekan lalu itu akan mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini menggembar-gemborkan senjata hipersonik Moskow tak tertandingi dan mustahil dicegat sistem pertahanan manapun.
Konfirmasi Ukraina itu datang dari komandan Angkatan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk pada Sabtu pekan lalu. Dia menggambarkannya sebagai peristiwa bersejarah.
Rusia telah meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Ukraina pada hari Kamis, yang sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara. Itu terjadi satu hari setelah dua pesawat tak berawak menyerang Istana Kremlin di Moskow.
Baca Juga
Pihak berwenang Rusia mengatakan serangan drone itu adalah tindakan teroris yang direncanakan, yang ditujukan untuk membunuh Presiden Putin. Namun Kiev membantah bertanggung jawab.
Defense Express, situs web Ukraina yang berfokus pada militer, pertama kali melaporkan salah satu rudal yang ditembak jatuh di atas Kiev Kamis lalu adalah misil hipersonik Kinzhal. Laporan itu disertai dengan foto-foto yang menunjukkan rudal jatuh.
Media itu mengeklaim intersepsi rudal terjadi di Kiev pada pukul 02.40 waktu setempat pada 4 Mei, di mana misil Kinzhal dihancurkan oleh sistem pertahanan udara buatan Barat.
Pada hari Jumat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina kemudian mengatakan mereka tidak dapat mengatakan apakah rudal hipersonik telah dijatuhkan di atas gedung dewan perwakilan rakyat (DPR).
Rudal hipersonik didefinisikan sebagai rudal yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, yang berarti antara lima hingga 25 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Pada hari Sabtu, Oleshchuk mem-posting di Telegram mengonfirmasikan misil hipersonik Kinzhal telah dihancurkan oleh apa yang dia sebut sistem rudal permukaan-ke-udara MIM-104 Patriot yang dirancang AS.
"Selamat kepada orang-orang Ukraina atas peristiwa bersejarah! Ya, kami menjatuhkan Dagger [Kinzhal] yang 'tak tertandingi'!" tulis dia merujuk pada klaim Putin tentang kehebatan rudal hipersonik Kinzhal.
“Itu terjadi saat serangan malam tanggal 4 Mei di langit Wilayah Kiev. Rudal Kh-47 ditembakkan oleh MiG-31K dari wilayah Rusia," lanjut dia.
Akun Twitter resmi Angkatan Udara Ukraina juga mem-posting: "Pejuang udara Ukraina menembak jatuh Kinzhal, rudal aerobalistik hipersonik Rusia, untuk pertama kalinya sejak serangan dimulai. Ini dilakukan oleh operator sistem pertahanan udara Patriot."
Ukraina diberi sistem rudal Patriot oleh Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda, di mana Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengonfirmasi pengiriman pertama telah tiba pada bulan April.
Berbicara pada tahun 2018, ketika dia meresmikan rudal hipersonik Kinzhal, Putin mengeklaim rudal itu kebal terhadap sistem pertahanan udara apapun.
"Kepemilikan senjata semacam itu, tentu saja, memberikan keuntungan serius di bidang perjuangan bersenjata. Kekuatannya, kekuatannya, seperti yang dikatakan para pakar militer, bisa sangat besar, dan kecepatan membuatnya kebal terhadap sistem pertahanan rudal dan pertahanan udara saat ini, karena anti-rudal, secara sederhana, tidak bisa mengejarnya," papar Putin saat itu.
"Dalam hal ini, dapat dimengerti mengapa tentara terkemuka dunia berusaha keras untuk memiliki senjata yang ideal untuk saat ini. Rusia memiliki senjata seperti itu. Mereka sudah memilikinya," imbuh dia.
Sementara itu, pada hari Sabtu Ukraina menuduh Rusia menggunakan senjata fosfor di kota Bakhmut di Donbas, yang berusaha direbut oleh pasukan Moskow selama beberapa bulan dalam pertempuran yang melelahkan.
Komentar
Posting Komentar