Cerita Miliarder Yahudi Ayah dan Anak Lolos dari Kapal Selam Titanic Meledak - Detik

 

Cerita Miliarder Yahudi Ayah dan Anak Lolos dari Kapal Selam Titanic Meledak

Jakarta -

Miliarder Yahudi Jay Bloom dan putranya, Sean nyaris ikut dalam perjalanan kapal selam Titan yang meledak. Ayah dan anak itu kemudian selamat usai posisinya digantikan oleh miliarder Pakistan.

Jay Bloom menceritakan dia dan putranya sebenarnya ditawari dua kursi di kapal selam Titanic yang meledak. Tetapi Jay Bloom menolaknya dengan alasan keamanan dan masalah penjadwalan.

Karena penolakan Jay Bloom, pengusaha asal Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman akhirnya mengambil tempat duduk yang tersedia. Dawood dan putranya termasuk di antara lima orang yang tewas seketika saat kapal selam wisata itu meledak dalam misi menjelajahi bangkai kapal Titanic di Atlantik Utara.

"Setiap kali saya melihat foto pengusaha Pakistan itu dan putranya yang berusia 19 tahun," kata Jay Bloom kepada Reuters yang dikutip detikINET.

"Saya berpikir betapa mudahnya itu terjadi pada saya dan putra saya yang berusia 20 tahun-tetapi berkat rahmat Tuhan," kata Bloom.

Menurut Jay Bloom, dia diajak oleh Stockton untuk ikut menyelam menggunakan kapal selam titan. Hanya saja, penyelaman itu sempat ditunda.

Jay Bloom sejatinya tertarik dengan penjelajahan Titanic. Namun semakin dia membaca tentang kapal selam Titan semakin dia khawatir tentang keamanannya.

Oleh sebab itu dia memutuskan menolak dengan sopan kesempatan terakhir untuk bergabung dengan ekspedisi terakhir Titan. Namun CEO Ocean Gate Stockton Rush tak menyerah untuk merayunya ikut.

Jay Bloom bahkan membagikan pesan teks antara dirinya dan Rush yang berulang kali meyakinkan bahwa kekhawatirannya "bodoh". Postingan itu dibagikan di Facebook.

Dalam pesan teks itu, Stockton Rush menawari Bloom dan putranya tempat duduk, bahkan mendiskon harga tiket menjadi hanya USD150.000 atau Rp 2,2 miliar untuk tempat di menit-menit terakhir dalam pelayaran naas itu.

Dia juga menggambarkan perjalanan itu sebagai jauh lebih aman daripada terbang dengan helikopter atau scuba diving.

"Saya yakin dia benar-benar percaya apa yang dia katakan. Tapi dia salah besar." kata Bloom.

(hmw/alk)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya