Dokumen Rahasia: Pangeran Arab Ancam Porak-porandakan Ekonomi AS

Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman diam-diam sempat mengancam akan mengganggu ekonomi Amerika Serikat (AS). Langkah itu dilakukan jika Gedung Putih mengambil tindakan perlawanan atas kebijakan pemangkasan produksi minyak Saudi.
Ancaman tersebut terungkap dalam dokumen rahasia intelijen AS yang diperoleh Washington Post. Dalam dokumen tersebut, Sang Putra Mahkota tak segan merenggangkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin selama puluhan tahun jika Presiden AS Joe Biden merealisasikan ancamannya.
"Dia (Mohammed bin Salman) tidak akan berurusan dengan pemerintah AS lagi," tulis dokumen yang dilansir Washington Post pada Kamis (8/6).
Lihat Juga :
Sumber dari Badan Pertahanan Nasional AS sendiri mengaku "tidak mengetahui soal ancaman Arab Saudi itu."
Namun, ia mengingatkan dokumen yang bocor kerap hanya menampilkan sebagian dari isi dan tidak memberikan gambaran secara keseluruhan.
"AS terus bekerja sama dengan Arab Saudi, mitra penting di kawasan, untuk mencapai kepentingan dan visi bersama untuk menciptakan kawasan yang lebih aman, sejahtera dan dunia yang lebih terhubung," ujar sumber tersebut.
Pada April lalu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyampaikan rencana pemotongan produksi sebesar 1,16 juta barel per hari (bph).
Lalu, Arab Saudi, selaku produsen terbesar OPEC, mengumumkan akan memangkas produksi minyak 500 ribu barel per hari (bph) sejak Mei hingga akhir tahun.
Kemudian, pada awal Juni, Arab Saudi kembali mengumumkan akan memangkas produksi minyak 1 juta bph mulai Juli 2023.
0 Komentar