Korut Kecam Dewan Keamanan PBB soal Peluncuran Satelit Mata-Mata, Tak Takut Sanksi
SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) mengecam Dewan Keamanan PBB terkait pertemuan membahas peluncuran satelit mata-matanya. Pertemuan itu digelar pada Jumat lalu atas permintaan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya.
Kupon Shopee
- Total Quota: 25
- Short T&C: Cashback 15%, Min. Spending Rp275,000, Max Cashback Rp50,000
- Payment: ShopeePay/Shopee PayLater
- Validity: until 16 July 2022
- All user
LIHAT
KODE TM3
S&K 📅 16 Jul 2023
Peluncuran satelit tersebut dianggap melanggar resolusi DK PBB karena Korut menggunakan teknologi rudal balistik pada roket pendorongnya. Namun upaya Korut untuk menempatkan satelit mata-mata pertamanya ke orbit dalam peluncuran pada Rabu (31/5/2023) itu gagal. Roket pendorong mengalami masalah teknis hingga jatuh ke laut sesaat setelah peluncuran.
Baca Juga
Korut menyebut pertemuan itu digelar atas 'tuntutan perampokan' dari AS seraya bersumpah akan terus mengabaikan sanksi dari Negeri Paman Sam dan membela diri.
Kim Yo Jong, adik pemimpin Korut Kim Jong Un, mengatakan pertemuan tersebut merupakan penanda lain bahwa DK PBB berfungsi sebagai pelengkap politik AS. Dia menjelaskan, DK PBB menerima tuntutan perampokan dari AS untuk menggelar pertemuan itu guna mengabaikan hak Korut dalam pengembangan luar angkasa.
Baca Juga
"Saya sangat tersinggung, DK PBB secara rutin mengkritik pelaksanaan hak kedaulatan kami sebagaimana diinginkan Amerika Serikat, dan sangat mengutuk dan menolak ini sebagai tindakan paling tidak adil dan berprasangka, mencampuri urusan dalam negeri, dan melanggar kedaulatan kami," kata Kim Yo Jong, dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA, Minggu (4/6/2023).
Dia melanjutkan, Korut meluncurkan satelit mata-mata sebagai pembalasan yang sah serta bentuk pembelaan diri atas meningkatnya ancaman dari AS dan negara-negara sekutunya. Pernyataannya merujuk pada meningkatnya aktivitas militer bersama AS, Korea Selatan, dan Jepang di kawasan.
Baca Juga
Kim Yo Jong menegaskan, Korut tidak akan pernah mengakui Resolusi Dewan Keamanan PBB, bahkan jika negaranya harus menerima konsekuensi dengan ditampar ratusan atau ribuan kali.
Baca Juga
Korut, tegas dia, bertekad akan terus menggunakan hak kedaulatan, termasuk meluncurkan satelit mata-mata.
KCNA juga mengangkat pernyataan analis urusan internasional Korut, Kim Myong Chol, yang mengkritik keras resolusi komite keamanan Organisasi Maritim Internasional (IMO). Dia menegaskan Korut sudah memberi tahu IMO mengenai informasi waktu peluncuran satelit, meski bukan tanggal pastinya.
IMO mengutuk uji coba rudal Korut karena secara serius mengancam keselamatan pelaut dan pelayaran internasional.
Analis itu juga menuduh IMO telah dipolitisasi oleh AS dan sekutunya dengan mengikuti kebijakan permusuhan yang anti-Korut.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar