Sumber Duit Wagner Group, Kelompok Tentara Bayaran yang Bikin Putin Naik Pitam - detik

 

Sumber Duit Wagner Group, Kelompok Tentara Bayaran yang Bikin Putin Naik Pitam

By Ignacio Geordi Oswaldo
finance.detik.com
June 24, 2023
Foto: REUTERS/Igor Russak
Foto: REUTERS/Igor Russak
Jakarta -

Wagner Group tengah menjadi sorotan dunia karena aksinya yang banyak terlibat dalam perang Rusia-Ukraina. Terakhir, kelompok tentara bayaran ini dianggap Presiden Rusia Vladimir Putin telah berkhianat dan melakukan pemberontakan bersenjata.

Melansir dari BBC, Sabtu (24/6/2023), Wagner Group (secara resmi disebut PMC Wagner) adalah tentara bayaran pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. Kabarnya kelompok ini pertama kali berdiri pada 2014 lalu, ketika mereka mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Saat ini Wagner sendiri diyakini tengah dimiliki dan dibiayai oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha kaya yang memiliki hubungan dengan Vladimir Putin.

Meski begitu, pada awalnya kelompok ini disebut-sebut sebagai organisasi rahasia yang sebagian besar beroperasi di wilayah Afrika dan Timur Tengah. Kala itu personil Wagner diperkirakan ada sekitar 5.000 pejuang yang kebanyakan merupakan mantan anggota resimen elit dan pasukan khusus Rusia.

Sejak itu, Grup Wagner telah berkembang pesat. Organisasi itu mulai merekrut dalam jumlah besar pada 2022 karena Rusia kesulitan menemukan orang untuk tentara reguler.

Meskipun tentara bayaran ilegal di Rusia, Grup Wagner terdaftar sebagai perusahaan pada tahun 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.

Sumber Pendanaan Wagner Group

Sebagai tentara bayaran, sumber pendanaan utama Wagner Group berasal dari misi-misi yang dijalankannya. Masih berdasarkan laporan dari BBC, dijelaskan bila kelompok tentara bayaran yang satu ini sudah aktif menjalankan misi di Suriah sejak 2015 lalu.

Di sana mereka banyak berperang bersama pasukan pro-pemerintah Suriah dan menjaga ladang-ladang minyak.

Selain itu, mereka juga sempat aktif di Libya dalam mendukung pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar, menjaga tambang intan di Republik Afrika Tengah (CAR), dan diperkirakan ikut menjaga tambang emas di Sudan.

Tidak berhenti di sana, Wagner Group ini juga banyak digunakan oleh Pemerintah Mali di Afrika Barat untuk melawan kelompok militan Islam. Di luar itu mereka juga banyak digunakan oleh Prigozhin untuk menjaga tambang emas miliknya.

"Prigozhin diperkirakan menghasilkan uang dari operasi Grup Wagner ini," tulis BBC dalam laporannya.


(hns/hns)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya