44 Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Pakistan, Saksi Ungkap Kengeriannya
Peshawar, Beritasatu.com – Serangan bom bunuh diri terjadi di barat laut Pakistan, pada Minggu (30/7/2023), yang menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Ledakan dahsyat terjadi di sebuah pertemuan politik partai Islam terkemuka di negara itu.
Pelaku serangan bom bunuh diri menargetkan, Partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F), mitra koalisi pemerintah yang dipimpin oleh seorang ulama berpengaruh. Serangan bom bunuh diri terjadi saat para simpatisan partai tengah berkumpul di bawah tenda besar di Kota Khar, Pakistan, dekat dengan perbatasan Afghanistan.
Saksi-saksi menjelaskan kengerian yang terjadi beberapa saat setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri.
“Tenda roboh di satu sisi, dan menjebak orang-orang di dalamnya yang berusaha mati-matian untuk melarikan diri,” jelas Abdullah Khan.
"Kepanikan terjadi. Orang yang masih hidup bisa melihat bagian-bagian tubuh manusia yang tersebar, kemudian juga tercium bau daging gosong," tambahnya.
Saksi lainnya Sabeeh Ullah, seorang pendukung partai berusia 24 tahun, menceritakan apa yang terjadi seusai ledakan bom bunuh diri. Ia mengalami patah bagian lengannya akibat peristiwa tersebut.
“Saya tersadar, dalam kondisi berbaring di samping seseorang yang telah kehilangan anggota tubuhnya. Bau daging gosong menyengat,” jelasnya kepada AFP.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Riaz Anwar menyatakan, 44 orang dipastikan tewas, dan 100 lainnya terluka. “Itu merupakan serangan bom bunuh diri. Pelaku meledakkan dirinya di dekat panggung,” ujarnya.
Media Pakistan melaporkan, ada sekitar 400 orang di tenda pada saat ledakan. Gambar-gambar dari lokasi ledakan yang beredar di media sosial menunjukkan, mayat-mayat tergeletak, dan para sukarelawan membantu korban yang berlumuran darah ke ambulans.
Majelis nasional Pakistan akan dibubarkan dalam beberapa minggu ke depan menjelang pemilihan yang belum dipastikan antara bulan Oktober atau November, dan partai-partai politik sudah bersiap untuk berkampanye.
Ledakan itu bertepatan dengan kunjungan delegasi senior pejabat Tiongkok ke negara itu, termasuk Wakil Perdana Menteri He Lifeng, yang tiba di ibu kota Pakistan pada Minggu malam.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk ledakan tersebut. Ia menulis pesan di media sosial untuk menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Komentar
Posting Komentar