Bahlil Lahadalia Ingin Jadi Ketum, Golkar: Dia Tak Punya KTA
Jakarta, Beritasatu.com - Partai Golkar menegaskan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar. Untuk itu, Bahlil sulit untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar jika diselenggarakan munas atau munaslub.
"Dia (Bahlil) enggak punya KTA, KTA yang sudah diperbarui sesuai dengan sipol," ujar Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng saat dihubungi Beritasatu.com
Apalagi, kata Mekeng, saat diangkat menjadi menteri tahun 2019 lalu, Bahlil mengaku sudah bukan kader Golkar lagi.
"Kan 2019 waktu diangkat Jadi menteri kan dia bilang, dia enggak di Golkar 10 tahun lalu. Jadi dari 2009, dia sudah enggak jadi Golkar," tegas Mekeng.
Menurut Mekeng, sah-sah saja Bahlil masih mengaku kader Golkar. Namun, yang pasti Bahlil tidak memiliki KTA Partai Golkar.
Mekeng juga tak mempermasalahkan nama-nama lain yang diisukan menjadi ketua umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto, seperti Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Hanya saja, kata Mekeng, munculnya isu munaslub dan nama-nama yang bakal menggantikan Airlangga Hartarto sebagai capres atau cawapres, akan mengganggu konsolidasi partai menuju Pemilu 2024.
"Iya boleh saja, saya juga munculin nama saya, saya mau calon ketum, saya sekarang sudah waketum. Kenapa enggak bisa (jadi ketum). Soal track record saya punya, tetapi apakah pantas sekarang dalam keadaan yang kita lagi konsolidasi muncul nama-nama itu. Bikin pusing orang di bawah saja," kata Mekeng.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia merespons wacana yang menyebutnya akan mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Kesediaan Bahlil menjadi ketum partai berlambang beringin itu merupakan bentuk panggilan, sebagai kader yang bertanggung jawab.
“Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil,” ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Meski demikian, Bahlil mengatakan keinginannya tersebut harus dilakukan melalui mekanisme partai.
“Saya kan bilang lewat mekanisme partai. Jadi lewat mekanisme partai aja,” kata Bahlil.
Meski tidak lagi masuk struktural Partai Golkar sejak 2014, Bahlil mengaku saat ini masih menjadi anggota biasa. Hal ini lantaran Bahlil belum pernah berpindah ke partai lain.
“Kalau kader saya itu dari 2001 sampai 2014 struktural. Selebihnya saya tidak lagi struktural, tetapi saya kan saya enggak pernah pindah partai,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar isu munaslub Partai Golkar yang hendak menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Isu itu berkembang seiring penurunan elektabilitas Partai Golkar dari tahun ke tahun.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar