Pakistan Memanas, Muslim Tempel Ayat Al-Qur'an di Rumah Warga Kristen By Tim detikcom

 

Pakistan Memanas, Muslim Tempel Ayat Al-Qur'an di Rumah Warga Kristen

By Tim
detikcom
Massa di Pakistan membakar gereja-gereja atas tuduhan penistaan agama
Massa di Pakistan membakar gereja-gereja atas tuduhan penistaan agama
Jakarta -

Aparat polisi saat ini menjaga sebuah lingkungan umat Kristen di Pakistan, setelah ratusan orang melarikan diri dari amukan massa Muslim atas tuduhan penistaan agama.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/8/2023), rumah-rumah dan gereja-gereja dibakar dan dijarah oleh ratusan orang di Jaranwala, di pinggiran kota industri Faisalabad pada Rabu (16/8) lalu.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang mencari dua pria kakak-beradik Kristen yang dituduh telah menodai Al-Qur'an.

Kepala menteri provinsi Punjab, Mohsin Naqvi, mengatakan pada Kamis malam bahwa "tersangka utama" telah ditangkap, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Polisi mengatakan lebih dari 120 orang telah ditangkap atas kekerasan tersebut.

"Anak-anak, wanita, dan orang tua berlarian. Beberapa berlarian tanpa alas kaki dan beberapa melarikan diri dengan becak. Kekacauan terjadi di mana-mana," kata Pendeta Javed Bhatti, salah satu dari sedikit warga Kristen yang kembali ke kota itu untuk mengamati kerusakan yang terjadi.

Setidaknya empat gereja dan selusin rumah serta toko telah dibakar dan dijarah massa, menurut tim AFP di tempat kejadian.

Di tengah situasi berbahaya tersebut, warga Muslim yang tinggal di wilayah Kristen dilaporkan memberikan perlindungan bagi para tetangga Kristen mereka. Mereka menyematkan ayat-ayat Al-Qur'an di pintu rumah warga Kristen untuk mencegah mereka menjadi sasaran amukan massa, kata warga dari kedua agama tersebut kepada AFP.

Penduduk setempat mengatakan ratusan orang telah meninggalkan daerah itu untuk tinggal bersama kerabat mereka.

Lihat juga Video: Tentara Israel Tembak Mati Tiga Militan Palestina di Tepi Barat

Pada hari Kamis (17/8), pejabat-pejabat pemerintah Pakistan mengutuk kekerasan tersebut, sementara aksi-aksi protes kecil diadakan di beberapa kota untuk menyerukan agar warga Kristen dilindungi.

"Situasi menyedihkan saat ini di negara ini menuntut para pemimpin dan tokoh agama dari semua agama dan kepercayaan memainkan peran kunci dan mendasar mereka dalam menjaga persatuan nasional," kata Uskup Lahore, Nadeem Kamran, dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin sementara Punjab, Naqvi menyatakan solidaritas dengan warga Kristen, menambahkan bahwa mereka akan diberi kompensasi atas kerugian mereka.

Pemerintah provinsi telah mengumumkan penyelidikan atas kekerasan tersebut.

Baca Juga

Komentar