Ad Code

Responsive Advertisement

Sri Mulyani: Penarikan Utang Pemerintah Turun Tajam - msn

 

Sri Mulyani: Penarikan Utang Pemerintah Turun Tajam



JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi pembiayaan utang pemerintah baru mencapai Rp 194,9 triliun hingga Juli 2023. Nilai ini masih jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menetapkan pagu pembiayaan utang sebesar Rp 696,3 triliun sepanjang 2023. Dengan demikian, realisasi pembiayaan utang baru mencapai 28 persen dari target tersebut.

Baca juga: Surati Erick Thohir, Menteri PUPR Minta BUMN Karya Tidak Gunakan APBN untuk Bayar Utang

"Ini artinya, dilihat dan dibandingkan pembiayaan utang tahun lalu maka pembiayaan utang mengalami penurunan sangat tajam yaitu 17,8 persen," ujar dia dalam konferensi pers APBN KiTa Agustus 2023, Jumat (11/8/2023).

Penurunan realisasi utang tersebut disebabkan oleh terkontraksinya realisasi penerbitan surat berharga negara (SBN) dan juga pinjaman.

Bendahara negara memaparkan, realisasi penerbitan SUN sebesar Rp 184,1 triliun. Nilai ini setara 25,8 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 712,9 triliun.

"Atau turun 17,8 persen," kata dia.

Baca juga: Utang BUMN Waskita Tembus Rp 84 Triliun, 5 Tahun Tak Pernah Untung

Sementara itu, realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman mencapai Rp 10,9 triliun. Nilai ini sebenarnya lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam APBN, namun turun 17 persen secara tahunan.

Sri Mulyani kembali menegaskan, realisasi pembiayaan utang pemerintah memang diproyeksi lebih rendah dari target yang ditetapkan. Hal ini seiring dengan positifnya kinerja pendapatan negara, sehingga defisit anggaran dapat ditekan.

"Dengan penerimaan negara kita yang masih baik dan belanja kita yang tetap terjaga maka kita bisa menurunkan penerbitan SBN atau surat utang negara," ucapnya.

Sebagai informasi, Kemenkeu memproyeksikan, realisasi pembiayaan utang sampai akhir tahun hanya akan mencapai Rp 406,4 triliun. Nilai ini lebih rendah 41,6 persen atau Rp 289,9 trilun dari alokasi pembiayaan utang dalam APBN 2023.

Baca juga: Data Terbaru: Utang Pemerintah Juni 2023 Tembus Rp 7.805 Triliun

Posting Komentar

0 Komentar