Lagi-lagi, Rusia Hancurkan 4 Kapal Militer Ukraina di Laut Hitam
Pemerintah Rusia melaporkan pasukannya kembali menghancurkan empat kapal militer Ukraina di perairan Laut Hitam. Kapal-kapal militer itu dilaporkan sedang mengangkut tentara Kyiv saat dihancurkan.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/9/2023), dihancurkannya kapal-kapal militer Ukraina itu serupa dengan serangan pada 30 Agustus lalu, ketika Rusia melaporkan pasukannya menghancurkan empat kapal militer Kyiv yang mengangkut hingga 50 tentara juga di perairan Laut Hitam.
"Pesawat udara Angkatan Laut milik Armada Laut Hitam telah menghancurkan empat kapal militer berkecepatan tinggi 'Willard Sea Force' buatan AS (Amerika Serikat) dengan kelompok pendaratan Angkatan Bersenjata Ukraina," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Telegram pada Senin (4/9).
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut kapal-kapal militer itu 'melaju ke arah Cape Tarkhankut di pantai Crimea', tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Pada Senin (4/9) pagi waktu setempat, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya berhasil menangkis serangan terpisah dari Ukraina, yang melibatkan drone tempur, di atas perairan Laut Hitam.
"Kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina dihancurkan di udara di atas Laut Hitam dekat Semenanjung Crimea," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia via Telegram.
Crimea terakhir kali diserang pada Sabtu (2/9) waktu setempat, ketika pasukan Moskow menghancurkan tiga drone laut Ukraina yang menargetkan jembatan yang menghubungkan Semenanjung Crimea dengan daratan utama Rusia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Gedung Putih Tuding Kremlin di Balik Tewasnya Bos Wagner
Crimea yang dicaplok oleh Rusia sejak tahun 2014, telah menjadi target serangan Ukraina selama invasi Moskow dilancarkan setahun terakhir. Beberapa waktu terakhir, serangan di Crimea semakin intensi dan terus meningkat.
Otoritas Kyiv berulang kali menegaskan akan merebut kembali Crimea dari Moskow.
Pada 24 Agustus lalu, Ukraina mengibarkan bendera nasionalnya di wilayah Crimea, sebagai kemenangan simbolis dalam 'operasi khusus' untuk menandai Hari Kemerdekaan kedua selama masa perang.
Komentar
Posting Komentar