SBY Diminta Jawab 5 Pertanyaan Megawati Sebelum Gabung Koalisi Ganjar By CNN Indonesia

 

SBY Diminta Jawab 5 Pertanyaan Megawati Sebelum Gabung Koalisi Ganjar

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
September 12, 2023
Wacana SBY akan bertemu Megawati terkait Pilpres 2024 menguat. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus senior PDIP Panda Nababan meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjawab lima pertanyaan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum bergabung dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Panda mengaku pernah diutus Mega untuk menemui SBY saat masih menjabat presiden. Dalam pertemuan itu, Panda menanyakan lima pertanyaan dari Mega.

"Selesaikan dong ada lima kebohongan yang tidak pernah dijawab dia. Waktu itu Ibu Mega mengutus saya mendatangi SBY di istana, saya sampaikan lima pertanyaan Ibu Mega, satu pun dia [SBY] tidak jawab," ucap Panda dalam program 'Political Show' CNNIndonesia TV, Senin (11/9).

Menurut Panda, permasalahan antara SBY dan Megawati tak bisa dianggap selesai begitu saja. Dia menilai persoalan-persoalan itu harus dibereskan sebelum bicara koalisi di Pilpres 2024.

Pertanyaan pertama dari Mega adalah apakah SBY pernah mengatakan "Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega" ke banyak orang.

Lalu Mega pernah bertanya ke SBY apakah SBY mau mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. SBY, kata Panda, tak menjawab hal itu.

Pertanyaan ketiga adalah apakah SBY membuat partai saat menjabat Menko Polkam di era pemerintahan Megawati. Lalu Mega juga bertanya apakah SBY berminat menjadi wakil presidennya.

"Yang kelima, apakah benar tidak diundang untuk rapat di kabinet? Gitu loh. Sekretaris dia, Sudi Silalahi, kan mengatakan tidak pernah diundang, apakah benar?" ucap Panda.

Merespons Panda, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra meminta persoalan lama tak perlu diungkit lagi. Ia ingin Demokrat bekerja sama, koalisi, dengan siapa pun demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

"Kalau relasi Demokrat-PDIP, kita tunggu Mas AHY dan Mbak Puan saja. Biarkan pengurus resmi dan masa depan kedua partai ini yang menjawab," ujar Herzaky saat dihubungi , Selasa (12/9).

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya