Banjir Terjadi di 1 Kota dan 5 Kabupaten di Kalimantan Tengah
Jakarta, Beritasatu.com - Banjir melanda satu kota dan lima Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa tingginya intensitas hujan sejak Senin (15/1/2024) menjadi penyebab banjir di Kalteng
ADVERTISEMENT
"Pusdalops BNPB melaporkan bahwa Kabupaten Murung Raya menjadi wilayah pertama yang terendam banjir sejak Senin (15/1/2024), diikuti oleh Kabupaten Barito Utara pada Selasa (16/1/2024), Kota Palangkaraya, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, dan Kapuas pada Rabu (17/1/2024)," kata Abdul dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2024).
Untuk Kota Palangkaraya, dilaporkan bahwa 90 rumah tangga di satu kecamatan terdampak banjir, dan hingga saat ini belum ada kerugian materi yang tercatat dengan tinggi muka air mencapai 40-60 cm. BPBD)Kota Palangkaraya sedang berkoordinasi dengan aparat untuk melakukan pendataan.
Di Kabupaten Murung Raya, sebanyak 38 desa atau kelurahan di enam kecamatan dilaporkan terendam banjir. Kerugian materi dan non-materi yang tercatat mencakup 31.178 penduduk terdampak, 9.527 unit rumah warga, 28 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas kesehatan, 20 rumah ibadah, dan 13 fasilitas umum yang terendam banjir.
Sementara itu, 11 rumah tangga dilaporkan mengungsi ke halaman kantor BPBD Kabupaten Murung Raya. BPBD Murung Raya terus berupaya melakukan evakuasi pengungsi, patroli sungai untuk pendataan, dan pembagian logistik di beberapa titik lokasi banjir.
Sampai saat ini, banjir masih menggenangi dengan tinggi muka air mencapai 50-200 cm, sehingga Bupati Murung Raya menetapkan status tanggap darurat dari tanggal 17 Januari hingga 15 Februari 2024.
Pada Kabupaten Barito Utara, sebanyak 11 desa atau kelurahan di enam kecamatan juga terendam banjir. Kerugian materi dan non-materi yang tercatat mencakup 40.067 penduduk terdampak, 7.274 unit rumah warga, 13 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas kesehatan, 13 rumah ibadah, 5 kantor desa, dan 2 pasar tradisional yang terendam banjir.
BPBD Barito Utara telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk melakukan asesmen dan kajian cepat. Hingga saat ini, tinggi muka air terus mengalami kenaikan.
Kabupaten Barito Selatan dilaporkan mengalami banjir di empat kecamatan. Kerugian materi dan non-materi yang tercatat mencakup 43.461 penduduk terdampak, 3.602 unit rumah warga, 38 fasilitas pendidikan, 11 fasilitas kesehatan, 32 rumah ibadah, dan 8 fasilitas umum yang terendam banjir.
Banjir di Kabupaten Barito Selatan masih belum surut dengan tinggi muka air mencapai 100-250 cm. BPBD Barito Selatan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan dan penanganan banjir.
Kabupaten Kotawaringin Barat melaporkan bahwa 12 desa atau kelurahan di dua kecamatan terendam banjir. Kerugian materi dan non-materi yang tercatat mencakup 3.902 penduduk terdampak, 983 unit rumah warga, 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 rumah ibadah, dan 1 gedung pemerintah yang terendam banjir.
Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat masih belum surut dengan tinggi muka air mencapai 10-50 cm. BPBD Kota Waringin sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan dan penanganan banjir.
Kabupaten Kapuas melaporkan 28 desa di enam kecamatan terendam banjir. Kerugian materi yang tercatat mencakup 24.234 penduduk terdampak, 4.476 unit rumah warga, 65 fasilitas pendidikan, 16 fasilitas kesehatan, 49 rumah ibadah, 99 titik akses jalan, dan 69 fasilitas umum lainnya yang terendam banjir.
Banjir di Kabupaten Kapuas juga masih belum surut dengan tinggi muka air mencapai 10-50 cm. BPBD Kapuas sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek kondisi banjir dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
“Berdasarkan kajian dari InaRISK, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi selama musim hujan,” tambah Abdul.
Komentar
Posting Komentar